Pada
kehamilan, seorang ibu hamil/calon ibu dapat mengalami anemia atau disebut
anemia pada ibu hamil. Secara umum pengertian anemia adalah suatu kondisi atau keadaan umum dimana kadar hemoglobin atau Hb seseorang kurang dari 12 gram %. Namun pengertian anemia pada ibu hamil adalah apabila kadar Hb pada wanita hamil kurang dari normal yaitu kurang dari 11 gram % dengan catatan hemoglobin normal pada wanita hamil adalah berkisar antara 12-15 gram %. Apabila Hb kurang dari 6 gram % maka disebut anemia grafis.
Mengapa pada ibu atau wanita hamil sering terjadi Anemia?
Pada ibu hamil kebutuhan akan zat-zat nutrisi dari makanan bertambah banyak. Hal ini diperlukan untuk perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Dalam hal ini darah yang diperlukan akan bertambah banyak (hipervolume) sehingga menyebabkan bertambahnya sel-sel darah (dibandingkan dengan plasma) sehingga terjadi pengenceran darah sehingga terjadi peningkatan plasma sekitar 30 %, peningkatan sel darah sebesar 18 % dan peningkatan Hb sekitar 19 %. Hal ini adalah merupakan bentuk dari penyesuaian darah secara fisiologis yang dalam kehamilan akan diperlukan untuk meningkatkan kerja jantung dan persalinan.
Penyebab terjadi anemia pada ibu hamil.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya anemia ibu hamil pada masa kehamilan antara lain :
- Adanya kondisi malnutrisi atau kurang gizi pada ibu hamil.
- Kurangnya zat besi dalam diet makanan selama kehamilan. Faktor diet ini adalah faktor yang paling dominan dan sering terjadi sehingga menyebabkan anemia pada ibu hamil.
- Malabsorbsi nutrisi atau gangguan penyerapan zat gizi dari makanan yang dimakan.
- Kehilangan darah yang berlebihan pada persalinan masa yang lalu misalnya karena retensio plasenta dengan jarak persalinan yang pendek.
- Kondisi haid yang lama dan berlebihan dalam menstruasi.
- Penyakit kronis atau menahun seperti penyakit TBC/Tuberculosis paru, cacingan, malaria.
Apakah anemia berpengaruh pada ibu hamil dan kehamilannya?
Anemia pada ibu hamil akan memberikan dampak atau pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam masa kehamilan, masa persalinan, maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya.
Akibat dari anemia pada ibu hamil, beberapa penyakit dapat timbul akibat dari anemia yang dialami oleh ibu hamil. Penyakit-penyakit tersebut antara lain sebagai berikut :
- Abortus atau keguguran
- Partus prematurus atau persalinan sebelum mencapai usia kehamilan yang cukup.
- Partus atau persalinan yang lama karena insertia uterus/rahim.
- Perdarahan post partum atau perdarahan yang terjadi setelah persalinan yang diakibatkan karena atonia uterus.
- Shock.
- Infeksi baik intra partum/selama dalam masa persalinan maupun infeksi post partum/setelah persalinan.
- Pada anemia ibu hamil yang sangat berat dimana Hb kurang dari 4 gram % dapat menyebabkan terjadinya decompensasio cordis/gagal jantung.
Anemia pada ibu hamil selain berpengaruh dan berdampak kurang baik pada ibu, juga dapat berpengaruh dan berdampak pada hasil konsepsi/janin yang dikandung. Beberapa pengaruh pada
janin atau bayi yang dapat terjadi yang dikarenakan anemia pada ibu hamil antara lain:
- Kematian mudigah atau calob bayi yang diakibatkan karena kurang Gizi.
- Kematian janin waktu lahir.
- Kematian perinatal yang tinggi.
- Bayi lahir prematur/belum cukup umur.
- Cacat bawaan/penyakit kongenital pada bayi.
- Cadangan besi kurang.
Klasifikasi atau pembagian anemia pada ibu hamil
Pembagian anemia dalam kehamilan dibagi menjadi sebagai berikut :
- Anemia defisiensi besi
- Anemia megaloblastik.
- Anemia hipoplastik
- Anemia hemolitik.