Syarat terjadinya kehamilan pada wanita adalah bila ada spermatozoa, ovum dan kemudian terjadi pembuahan atau disebut konsepsi atau fertilisasi dan akhirnya nidasi/implantasi dari hasil konsepsi tersebut. Jadi, kehamilan dimulai dari saat nidasi dan berakhir dengan permulaan proses persalinan. Ada juga pendapat lain yang mengemukakan bahwa kehamilan sudah terjadi dan dimulai sejak konsepsi.
Apa saja hormon-hormon yang berperan pada kehamilan?
Berikut ini adalah hormon-hormon yang berperan penting pada kehamilan :
Hormon Estrogen.
Hormon ini dihasilkan oleh folikel degraaf yang berpengaruh dan menyebabkan proliferasi atau pertumbuhan pada lapisan endometrium. Hormon ini akan mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder yaitu organ payu dara, pelvic atau panggul, pubis dan tanda kelamin sekunder lainnya. Hormon ini juga berfungsi menambah kontrasi uterus, sehingga bisa digunakan untuk memulai persalinan pada kehamilan yang sudah matur atau cukup umur.
Hormon Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus Lutheum dan juga dihasilkan oleh plasenta setelah plasenta terbentuk. Hormon ini akan berpengaruh dan menyebabkan endometrium sekresi kelenjar sehingga endometrium berkelok-kelok dan mengandung glikogen sehingga memungkinkan terjadinya nidasi. Progesteron juga dapat berfungsi mengurangi kontraksilitas dari dinding uterus atau rahim sehingga dapat mempertahankan kehamilan sehingga mencapai usia kehamilan yang normal. Disamping itu progesteron dapat menghambat terjadinya
menstruasi, menyebabkan pertumbuhan kelenjar payu dara seperti juga pengaruh hormon estrogen.
Proses Konsepsi
Konsepsi atau fertilisasi atau pembuahan adalah pertemuan antara spermatozoa dan ovum atau sel telur sehingga menjadi satu sel dengan jalan kepada spermatozoa menembus ovum sehingga menjadi satu.
Setelah konsepsi, maka sel telur yang telah dibuahi membentuk Zigot dengan dua sel di dalamnya. Hasil konsepsi ini selnya membelah kemudian menjadi 4 sel, selanjutnya 8 sel dan seterusnya, sehingga pada suatu waktu menjadi tumpukan sel yang disebut morula yang mulai masuk ke rongga uterus/rahim.
Pada perkembangan lebih lanjut, pertumbuhan sel dari hasil konsepsi akan membentuk suatu gelembung yang berisi cairan yang berbdiding selapis sel. Hasil konsepsi dalam keadaan seperti ini disebut Blastula yang sudah sampai dan tinggal pada rongga rahim. Blastula terdiri atas trofoblast dan tumpukan sel yang disebut bintik benih. Trofoblast yaitu dindingnya yang nantinya akan menjadi plasenta. Pada stadium blastula ini, hasil konsepsi akan mengadakan nidasi atau implantasi ke dalam endometrium pada rahim.
Nidasi atau Implantasi
dalam rongga rahim atau cavum uteri, hasil konsepsi yang sudah dalam bentuk blastula ini mulai nidasi dalam endometrium yang sudah dipersiapkan dinding blastula yang disebut trofoblast menghancurkan endometrium yang penuh sel-sel decidua sehingga blastula dapat masuk membenamkan diri dalam endometrium. Nidasi atau implantasi dari blastula pada umumnya terjadi pada dinding depan atau belakang rahim dekat pada fundus uteri/rahim.
Plasentasi
Pada saat nidasi blastula, endometrium sudah disiapkan sebelumnya sehingga endometrium sudah dalam bentuk decidua. Decidua ini akan meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim dan decidua capsularis. Decidua yang terletak dekat dengan hasil konsepsi dinding rahim disebut decidua basalis yang nantinya akan menjadi plasenta. Decidua yang lainnya yang terletak pada dinding uterus yang jauh dari hasil konsepsi disebut decidua vera.
Hasil konsepsi sendiri dilapisi jonjot-jonjot yang disebut Vilichorialis yang berfungsi pada Chorion yang berasal dari trofoblast. Vilichorialis yang berhubungan dengan decidua basalis disebut chorion frondosum. Sedangkan Virichorialis yang dekat dengan decidua capsularis disebut Chorion Laeve.