Yang dimaksud dengan
makanan untuk golongan umur tersebut ialah makan hidangan yang terdiri dari makanan pokok sumber kalori (nasi, roti, jagung), lauk-pauk sumber protein hewani dan nabati, dan buah-buahan sumber vitamin A dan C. Untuk anak yang sudah tidak
minum ASI lagi diberi tambahan minum susu formula minimal 2 x/hari @250 ml setiap kali minum, makanan kecil diberikan 2 x/hari, lebih kurang jam; 11.00 dan jam 16.00.
Golongan usia 1-3 tahun, merupakan golongan anak yang sangat rentan terhadap penyakit gizi. Gigi geligi susu telah lengkap pada umur 2-2,5 tahun, akan tetapi belum dapat digunakan mengerat dan mengunyah makanan yang keras, cara mengatasinya; buatkan makanan pokok dan lain-lainnya yang agak lembek, contoh; nasi agak lembek, daging digiling dll. Waktu makan bersama diajak bersama-sama, namun di luar waktu itu harus ada waktu khusus untuk mereka belajar memasukkan makanan sendiri dengan bimbingan/disuapi. Makanan yang tidak disukai tidak perlu dipaksakan karena akibatnya anak akan menjadi antipati atau akan terus menolaknya. Untuk mencegah karies, batasi makanan yang banyak mengandung karamel. Sehubungan dengan karies Gigi anak perlu mulai menggosok gigi. Toilet training perlu dimulai agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah kelancaran pemberian makanan. Konstipasi dapat mengakibatkan anoreksia.
Golongan usia 4-6 tahun, sifat pertumbuhan lambat, aktifitas banyak, masih rentan terhadap penyakit gizi dan infeksi. Menyukai makanan yang manis-manis sehingga sering terjadi karies. Waktu makan boleh bersama dengan orangtua sebab telah dapat memilih makanan dan makan sendiri. Perlu mulai diajari tentang nilai gizi makanan agar mereka telah mempunyai teman bermain, bermain merupakan dunianya oleh sebab itu sering lupa makan.
Golongan usia 7-12 tahun, memerlukan kalori yang lebih banyak karena mereka telah lebih banyak melakukan aktifitas fisik. Gigi geligi susu telah berangsur-angsur tanggal dan gigi geligi permanen mulai lengkap. Sebelum pergi ke sekolah perlu makan pagi yang cukup untuk menghindarkan kemungkinan hipoglikemi. Mereka banyak mempunyai perhatian dan aktifitas di luar rumah, kadang-kadang melupakan waktu makan. Apalagi bagi anak yang dapat uang jajan dari orang tua, mereka jajan yang mungkin dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Cara mengatasinya, usahakan memberi bekal berupa penganan dalam tempat tertutup dan bersih, kurangi memberi uang jajan, bila akan jajan di tempat yang bersih.
Golongan usia 13-18 tahun, kebutuhan akan nutrisi lebih besar karena kecepatan pertumbuhan remaja yang sangat cepat serta perkembangan alat kelamin sekunder. Pada wanita sejak umur 10 tahun telah mengalami menstruasi yang berarti meningkatnya kebutuhan protein, dan zat besi. Hormon tiroid diperlukan lebih banyak untuk metabolisme yang cepat. Waspada terhadap kemungkinan defisiensi yodium yang dapat mengakibatkan penyakit hipotiroidisme. Nafsu makan baik. Di luar jam makan kadang-kadang jajan. Banyak makanan pada remaja pria membentuk jaringan otot sedangkan pada wanita lebih banyak membentuk jaringan lemak, sehingga kesannya gemuk. Remaja wanita yang takut gemuk biasanya mengatasinya dengan mencukupi kebutuhan protein dan nutrien lainnya guna mencegah defisiensi dan pertumbuhan yang kurang. Sebab kekurangan protein mudah terserang tuberkulosa.