Pengertian dari muntah ialah pengeluaran isi lambung melalui mulut
atau hidung secara refleks, sedangkan gumoh (regurgitasi) ialah
pengeluaran isi lambung melalui mulut atau hidung tanpa adanya refleks. Baik muntah maupun gumoh disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
- Karena isi lambung yang terlalu penuh (pada gumoh).
- Karena adanya infeksi pada alat saluran makanan atau infeksi parenteral misal pada bayi yang menderita bronkopnemonia, faringitis.
- Adanya kelainan pada saluran pencernaan misal obstruksi/sumbatan pilorus, illeus (gangguan pasase usus).
- Adanya tekanan intra kranial yang meninggi contoh; pada anak dengan meningitis, tumor otak, ensefalitis.
- Faktor-faktor lain misalnya bau sesuatu yang tidak sedap, mabuk perjalanan, gangguan keseimbangan elektrolit, misalnya hipokalemia, uremia.
Pemeriksaan Klinik.
Ditemukan adanya anak gumoh (regurgitasi) atau muntah proyektil (muntah yang menyemprot biasanya terjadi pada anak dengan kelainan bedah.
Pembagian muntah menurut derajatnya: ringan, sedang, dan berat. Pada keadaan yang ringan dan sedang tidak dapat ditentukan berapa banyaknya, hanya dapat dilihat pada keadaan anak, sedangkan muntah yang berat anak akan muntah terus menerus walaupun lambung kosong. Bahaya yang dapat terjadi adalah terjadi aspirasi terutama pada bayi dan anak sakit berat, dehidrasi (kekurangan cairan), atau asidosis.
Penatalaksanaan.
Pada Gumoh.
Pada bayi gumoh sesudah diberi minum ASI/susu botol jangan segera ditidurkan terlebih dahulu bayi/anak ditepuk-tepuk halus pada punggungnya sampai sendawa atau dengan cara ditidurkan 1/2 duduk serta kepala dimiringkan ke sebelah kanan.
Tujuan dimiringkan ke sebelah kanan karena lambung menghadap kesebelah kanan dan klep pengeluaran isi lambung bagian bawah yang menuju usus terletak di sebelah kanan pula. Cara memberikan ASI/susu botol sebaiknya bayi/anak dengan sikap setengah duduk. Pada bayi/anak yang sering gumoh diberikan minum sedikit-sedikit tapi sering.
Pertolongan yang diberikan pada bayi/anak muntah yang ringan dan yang sedang:
- Mengobati penyebab utamanya.
- Posisi tidur bayi/anak sebaiknya miring jangan tidur terlentang supaya bila muntah tidak terjadi aspirasi.
- Kurangi memberikan makanan berbentuk cair, berikan makanan padat dengan porsi kecil dan sering (bila memungkinkan).
Tindakan yang diberikan pada muntah berat:
- Obati penyebab utamanya.
- Bayi/anak dipuasakan, berikan IVFD, glukosa, NaCl, 3A.
Tindakan terhadap muntah karena kelainan bedah:
- Mengobati penyebab utamanya
- Bayi/anak dipuasakan
- Berikan IVFD, kalau alkali kurang berikan glukosa, NaCl, bila terjadi asidosis berikan 3A yang terdiri dari glukosa, NaCl dan BicNat.
- Mengatasi kelaianannya dengan cara pembedahan (rujuk).
- Anak/bayi dipasang maagslang dan hisap-hisap tiap jam sekali untuk mencegah aspirasi.
Pengobatan
Biasanya dokter memberikan obat-obat anti muntah pada bayi/ anak yang muntah bukan dengan kelainan badah misal: Largatil, Halopol, Primperan. Tujuan dari memberi obat anti muntah:
- Menaikkan ambang muntah pada pusat muntah.
- Mengurangi motilitas (gerakkan peristaltik usus/lambung).