Pengertian Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang paru-paru. Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1882.
Gejala-gejala:
Anak yang menderita tuberculosis terlihat lesu tidak enak badan, tidak berlari-lari dan bermain-main secara normal, ia mudah marah. Nafsu makan kurang, berat badan makin lama makin menurun. Kadang-kadang anak terlihat menderita gangguan gizi. Anak batuk-batuk kurang lebih 1 bulan, kemudian banyak mengeluarkan sputum, nafasnya berdesis. Demam, pada waktu sore hari, badan subfebris, pada malam hari berkeringat, sakit di daerah dada, sakit di daerah dada rasa ditusuk-tusuk.
Patogenesis:
Bakteri/Basil TBC masuk ke dalam paru-paru anak belum mengalami infeksi. TBC menyerang puncak paru-paru dengan melalui pembu-luh darah limfe, basil masuk ke bagian paru-paru yang lain (pada anak penyebarannya melalui paru-paru bagian bawah). Di tempat kuman bersarang di dalam jaringan paru-paru akan terlihat bintik-bintik kecil, sebesar kepala jarum pentul yang disebut tuberkel. Di dalam tuberkel terdapat basil TBC dan sel-sel yang mati. Tuberkel makin lama bertambah besar dan bergabung menjadi satu kemudian membentuk semacam perkejuan di tempat tersebut dinamakan jaringan paru sudah mengalami nekrose (necrosis). Jaringan yang sudah mati ini dikeluarkan pada waktu batuk kemudian di tempat tersebut terjadi kaveme.
Cara Penularan
Tuberculosis:
TBC dapat menular Secara langsung misalnya melalui riak/droplet infeksi. Secara tidak langsung misalnya melalui udara, alat-alat dan makanan.
Tindakan Pencegahan:
Untuk mencegah timbulnya penyakit tuberculosis, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
- Kebersihan lingkungan dan individu.
- Pemeriksaan badan secara periodik
- Makan makanan yang teratur dan bergizi
- Vaksinasi BCG pada bayi 0 tahun.
Masalah Keperawatan yang Timbul:
- Tidak efektifnya pola pernafasan.
- Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- Risiko tinggi tidak efektifnya manajemen terapi
Tujuan Asuhan Keperawatan:
Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan anak dapat mempertahankan fungsi respirasi.
Tindakan Keperawatan:
- Isolasi. Kalau sudah jelas bahwa anak TBC maka sebaiknya segera diisolasi, hal-hal yang perlu diisolasi adalah anak sebaiknya dirawat di sanatorium TBC atau di RS khusus dengan bangsal yang khusus. Semua alat-alat makan, minum, pakaian, sebelum dicuci bersihkan didesinfektan, disiram dengan air panas, dijemur, di sinar matahari. Hindarkan anak bermain dengan adiknya atau teman sebaya yang terlalu akrab, tidak meludah sembarangan. Usahakan sinar matahari masuk ke kamar tidurnya sehingga terlihat terang dan dapat membunuh bakteri TBC yang bertebaran, sputum ditampung pada tempat yang tertutup. Anak harus cukup istirahat. Perawat yang merawat memakai masker dan celemek.
- Makanan TKTP (Tinggi Kalori Tinggi protein): susu, hidrat arang, lauk-pauk, sayuran, vitamin dan mineral, serta makanan selingan harus ada setiap hari (bila tidak mampu membeli susu bisa diganti dengan kacang hijau).
- Bila terjadi hemoptisis (batuk darah) berikan anak tidur semi Fowler’s dengan miring ke bagian yang kaverne, kompres es di dada, amati tekanan darah, nadi dan pernafasan, tampung darah yang keluar dan catat.
- Pengobatan, biasanya dokter memberikan untuk 1 tahun Isoniazin (INH), Streptomisin, Tiaseton, Paraaminosalisilat.
- Berikan penjelasan pada anak/orang tua anak, bahwa minum obat harus teratur bila ingin sembuh benar, makanan harus dihabiskan dan tepat waktu, istirahat yang cukup.