Kebutuhan kesehatan anak sesuai dengan tahap tumbuh-kembang anak serta cara memenuhinya.
Tujuan:
Tujuan
asuhan keperawatan dasar pada anak sehat pada neonatus agar dapat melampaui masa penyesuaian dengan baik. Sedangkan
masa bayi,
balita,
usia sekolah dan
remaja agar dapat melalui tumbuh-kembang sesuai usia, terhindar dari penyakit infeksi, tidak mengalami kekurangan gizi dan dapat berprestasi secara optimal.
Kebutuhan dasar terdiri dari:
- Kebutuhan fisik meliputi 02 (zat asam atau udara segar), gizi, eliminasi, istirahat dan tidur, kebersihan perseorangan, imunisasi.
- Kebutuhan sosial, emosional, dan intelektual yang meliputi kebutuhan untuk interaksi dan komunikasi, bermain, kasih sayang, rasa aman, konsep diri, dan identitas.
Kebutuhan O2 (zat asam) dan udara segar
Kebutuhan akan zat asam sangat vital bagi kelangsungan hidup seluruh mahkluk hidup di dunia ini pada umumnya dan manusia pada khususnya. Kebutuhan zat asam (O2) pada bayi baru lahir sesuai dengan fisiologi bayi baru lahir. Keadaan bayi sangat berbeda dengan keadaan di dalam kandungan. Perbedaannya terletak pada fungsi tubuh. Di dalam kandungan diatur dan dipengaruhi oleh fnngsi tubuh ibu. Setelah lahir organ-organ tubuh mulai berfungsi sendiri. Keadaan ini menyebabkan terjadinya perubahan fisiologi dalam tubuh bayi baru lahir, meliputi; pemapasan, sirkulasi darah, traktus digestifus, traktus urinaria, dan kelenjar endokrin serta urat syaraf.
Pernafasan, ketika bayi dilahirkan segera bayi menghisap udara dan menangis kuat. Dengan demikian paru akan mengembang, tekanan dalam paru mengecil seolah-olah darah terserap ke paru-paru, sehingga duktus botali tidak menerima darah dan tidak berfungsi lagi. Akibat tali pusat dipotong, arteri umbilikalis dan duktus venosus arantii mengalami obliterasi (mati).
Dengan demikian setelah bayi lahir, kebutuhan O2 dipenuhi oleh pemasukan (intake) paru-parunya sendiri.
Bila bayi baru lahir tidak langsung menangis dan terlihat warna kulit bayi membiru/pucat segera bebaskan jalan napas bayi sambil menilai Apgar menit I.
Apgar Score
Apgar score, ialah nilai dari keadaan bayi segera setelah lahir, yang dilakukan pada menit I dan menit ke 5. Maksud dan tujuan, untuk menilai kondisi bayi yang baru lahir terutama, mengenai keadaan hipoksia, memberikan pertolongan dan perawatan bayi selanjutnya. Waktu penilaian, dilakukan 2 x, yaitu pada menit pertama dan menit ke 5 setelah bayi lahir. Hal-hal yang dinilai,
- Frekwensi jantung (“Pulse”)
- Usaha untuk bernapas (“Respiratory”)
- Tonus otot (“Activity”)
- Reflek (“Grimace”)
- Warna kulit (“Appearance”)
Cara yang cepat dan tepat untuk menilai Apgar:
- Segera setelah bayi lahir, sambil membersihkan saluran pemapasan bagian atas, kita melihat reflek (4) dan usaha untuk bernapas (2)
- Dengan meraba denyut arteri umbilikalis, kita menghitung frekwensi denyut jantung (1)
- Dengan memegang anggota badan bayi, kita menilai tonus otot (3), sambil melihat warna kulit bayi (5).
Kegiatan tersebut di atas dapat dikerjakan dalam waktu singkat (1 menit), setelah bayi lahir. Alasan dinilai pada 1 menit setengah lahir, menurut hasil penyelidikan bahwa sebagian besar dari bayi baru lahir mempunyai nilai Apgar terendah dan perlu diper-timbangkan untuk melakukan resusitasi aktif. Sedangkan nilai Apgar 5 menit berhubungan dengan kemungkinan terjadinya gang¬guan neurologik dikemudian hari.
Tabel Penilaian Apgar
Tanda
|
Nilai
0
|
Nilai
1
|
Nilai
2
|
A. Appearance (warna kulit)
|
Seluruh tubuh biru/putih
|
Badan merah kaki tangan biru
|
Seluruh tubuh kemerah-merahan
|
P. Pulse (bunyi jantung)
|
Tidak ada
|
<100
|
>100
|
G. Grimace (reflek)
|
Tidak ada
|
Perubahan
mimik
|
Bersin/batuk menangis kuat
|
Activity
|
Lumpuh
|
Ektremitas sedikit fleksi
|
Gerakan aktif ekstremitas fleksi
|
R. Respiratory effort
|
Tidak ada
|
Lambat tidak teratur (lambat)
|
Menangis
keras/kuat
|
Cara menilai Apgar.
Warna kulit (Appearance)
- Seluruh tubuh biru/pucat = 0
- Tubuh kemerahan, tangan, kaki biru` = 1
- Seluruh tubuh kemerah-merahan =2
Bunyi jantung (pulse):
- Tidak ada = 0
- Frekwensi kurang dari 100 x/menit = 1
- Frekwensi lebih dari 100 x/menit = 2
Reflek selaput lendir hidung (Grimace):
- Tidak ada = 0
- Perubahan mimik = 1
- Bersin/batuk/menangis = 2
Tonus otot (Activity):
- Bayi lemas = 0
.
- Ekstremitas fleksi sedikit = 1
- Pergerakan aktif = 2
Usaha bernapas (Respiratory ejfort):
- Tidak ada = 0
- Lambat tidak teratur = 1
- Menangis kuat/keras = 2
Hasil penilaian adalah jumlah dari penilaian di atas.
Apgar diambil dari nama orang yang menemukannya, yaitu Virginia Apgar dalam penilaian Apgar kelima tanda di atas yang paling penting ialah bunyi jantung.
Tingkatan nilai Apgar:
- 10-7 = baik
- 6-4 = sedang
- 3-0 = buruk/berat
Nilai Apgar 10-7:
Tidak memerlukan pertolongan yang serius serta rujukan cukup dengan tindakan rutin, yaitu membersihkan/membebaskan jalan napas dari lendir dan darah serta air ketuban yang tertelan, selain itu perlu pengawasan suhu, dan pemeriksaan fisik yang teliti.
Membersihkan jalan napas
Persediaan Alat:
- Sarung tangan steril dalam tempatnya.
- Penghisap lendir yang dihisap oleh mulut/memakai tenaga listrik
- Beberapa potong kain kasa dalam tempatnya.
Cara bekerja:
- Penolong mencuci tangan.
- Bayi ditidurkan terlentang kepala sedikit ekstensi, badan bayi dalam keadaan terbungkus.
- Pangkal penghisap lendir dibungkus dengan kain kasa steril.
- Tangan kanan penolong membuka mulut bayi, kemudian jari telunjuk tangan kiri dimasukkan ke dalam mulut bayi sampai epiglotis (menahan lidah bayi), jari tangan kanan memasukkan selang. Sejajar dengan jari telunjuk tangan kiri, hisap lendir sebanyak-banyaknya dengan arah memutar.
- Masukkan berulang-ulang selang kehidung, mulut, kemudian hisap lendir sebanyak-banyaknya.
- Slim yang dihisap ditampung di atas bengkok dan ujung penghisap bersihkan dengan kain kasa.
- Lakukan penghisapan sampai slimnya bersih dan bayi menangis kuat.
Untuk Apgar yang sedang (6-4) dan yang berat (nilai apgar 3-0), harus dilaksanakan resusitasi.
Resusitasi ditujukan bagi bayi dengan nilai Apgar buruk dan sedang.
Resusitasi
Resusitasi ialah suatu usaha/tindakan untuk menghidupkan atau memperbaiki setiap adanya suatu kegagalan/kesulitan dalam tubuh.
Tujuan, untuk memenuhi kebutuhan peredaran darah yang mengandung O2 ke seluruh tubuh pada jaringan substansi glukosa untuk keperluan metabolisme dan mengeluarkan sisa pembakaran CO2.
Indikasi resusitasi,
- Cardiac arrest (kontraksi jantung berhenti sebentar).
- Circulatory failure (distribusi O2 tidak merata).
- Hipoksemia (kurangnya O2 didalam pembuluh darah paru-paru).
- Hipoksia
Berkurangnya kadar O2 dalam udara yang dihisap, disebabkan oleh kegagalan ventilasi udara yang ke luar-masuk paru-paru, terjadinya bendungan pada permukaan alveolus, kerusakan sistem difusi pada aveolus.
Persediaan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan resusitasi:
- O2 silinder, regulator, flowmeter, resuciation bag, selang O2
- Oropharyngeal air way.
- Spuit 2,5cc, 5cc, 10cc.
- Defibrillator.
- Selang dan cairan infus
- Scappel steril
- Gunting dan plester
- Laringoscope.
- Jarum intrakardia.
- Endotracheal Tube (selang endotrakeal)
- EKG
- Spuit pengisi balon.
- Cardiac pacemaker (pacu jantung).
- Kateter penghisap.
- Ventilator.
- Alarm jantung.
- Obat-obatan: Natrium bicarbonat, NaCl, Adrenalin, Isuprel, Sulfa Atropin, Lidocain, Effortil, Procainamide.
- Buku catatan untuk mencatat obat-obatan yang diberikan.
Urutan Kerja Dalam Melaksanakan Resusiatasi
- Air Way; membebaskan/membuka jalan napas.
- Breathing: memberikan oksigenisasi dengan jalan (memakai) air viva atau dengan cara “mouth to mouth” atau “mouth to nose”
- Circulation: dengan jalan pijat (massage) jantung.
- Drug: pemberian obat-obatân, misal: adrenalin.
- ECG: Electrocardiogram, untuk mengetahui kerja jantung.
- Fibrillation dilakukan untuk merangsang jantung.
- Hipotermia: bila suhu badan menurun (30°C-32°C) maka dilakukan rangsangan SSP.
- intensive Care: perawatan yang intensip.
Hal-hal yang perlu diperhatikan.
Cara memijat jantung.
- Tempat pijatan pada 2/3 atas atau 1/3 bawah sternum.
- Cara memijat pada bayi dan anak yaitu : Letakkan dua ibu jari tangan kiri dan kanan si penolong atau dua jari telunjuk atau jari tengah kanan atau kiri. Jumlah tekanan yang diberikan sesuai dengan denyut nadi normal pada umur tertentu.
Cara memijat pada anak yang lebih besar dan remaja: Letakkan kedua pangkal telapak tangan yang bertumpu di atas tempat yang telah ditentukan dengan berat tekanannya yaitu 30-40 kg BB.
- Jumlah penolong yang ideal untuk satu bayi adalah 4 orang penolong:
- 1 penolong untuk pemberian O2
- 1 penolong untuk melakukan masase jantung
- 1 penolong untuk pemberian obat.
- 1 penolong memegang bayi, anak, remaja.
Kesimpulan
Dalam melakukan resusitasi memerlukan tenaga yang terlatih serta senantiasa berpartisipasi aktif. Kemampuan melakukan resusitasi mutlak dibutuhkan oleh perawat dalam menghadapi suatu kegagalan pernapasan dan jantung secara mendadak. Dalam melakukan resusitasi harus jaga tubuh bayi tetap hangat. Udara segar, sangat diperlukan untuk kesehatan jasmani maupun rohani. Bayi dan anak sebaiknya diajak bermain ditaman atau udara terbuka. Anak sekolah untuk mendapatkan udara segar dengan cara berkemah, rekreasi ke alam terbuka yang bebas dari polusi. Usahakan kamar tidur, kamar bermain bagi bayi dan anak serta kamar belajar bagi remaja tidak pengap, gelap dan lembab yang dapat menurunkan derajat kesehatan anak. Sebaiknya diperhitungkan mengenai keadaan cahaya, dan sinar matahari serta udara segar agar udara kamar jadi segar, terang dan hangat