Masa anak pra sekolah (usia 2-6 tahun) adalah waktu peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Ada yang mengatakan antara usia 2-6 tahun atau usia 3-5 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa pra sekolah termasuk:
Penumbuhan fisik; pertumbuhan fisiknya lambat, berat badan bertambah sekitar 1,5-2,5 kg/tahun. Tinggi badan bertambah sekitar 7,5 cm/tahun. Setiap orang mengalami beberapa fase dalam pertumbuhan gigi, fase-fase ini adalah fase gigi sulung/susu dan fase gigi peralihan.
- Fase gigi sulung/susu: gigi pada bayi yang baru lahir, meskipun tidak kelihatan sudah ada dalam rahang. Gigi sulung mulai tumbuh pada waktu anak berumur 6 bulan, dan biasanya lengkap pada usia 2,5-3 tahun. Jumlah gigi sulung 20 buah yang terdiri dari 3 macam yaitu:
- Gigi seri (insisivus) I dan II (1) = 8 buah.
- Gigi taring (kaninus) (C) = 4 buah.
- Gigi geraham (molar) I dan II (M) = 8 buah.
Usia
dalam bulan
|
7-8
|
8-11
|
17-21
|
10-16
|
22-30
|
Jenis Gigi
|
Ii
|
Iii
|
C
|
Mi
|
Mii
|
Jenis Gigi
|
Ii
|
Iii
|
C
|
Mi
|
Mii
|
Usia dalam bulan
|
6-7
|
7-10
|
17-20
|
10-16
|
22-30
|
Gambar Penampang gigi sulung (penampang kiri).
- Fase gigi peralihan: Fase gigi peralihan dimaksud keadaan gigi di mana gigi tetap telah tumbuh disamping gigi sulung. Sekitar usia 6 tahun gigi tetap yang pertama akan tumbuh. Tumbuhnya tepat dibelakang geraham sulung yang terakhir dan sering dianggap gigi sulung juga. Kalau dari depan tengah gigi ini merupakan gigi ke 6 sehingga gigi ini biasanya disebut juga “gigi enam tahun”. Kemudian antara usia 6-12 tahun gigi sulung berangsur-angsur terlepas dan diganti dengan gigi tetap.
Berikut ini adalah urutan lepasnya gigi sulung:
Letak Gigi
|
Terlepas pada usia (tahun)
|
Rahang atas
|
|
Gigi seri sulung tengah
|
± 7,5
|
Gigi seri sulung samping
|
± 8
|
Gigi taring
|
± 11,5
|
Gigi geraham sulung pertama
|
± 10,5
|
Gigi geraham sulung kedua
|
± 10,5
|
Rahang bawah
|
|
Gigi geraham sulung kedua
|
± 11
|
Gigi geraham sulung pertama
|
± 10
|
Gigi taring
|
± 9,5
|
Gigi seri sulung samping
|
± 7
|
Gigi seri sulung tengah
|
± 6
|
- Gigi permanen, benih gigi tetap terletak dalam rahang di bawah gigi sulung. Perkembangan dari benih sampai gigi yang kita lihat memakan waktu yang cukup lama. Hal ini jelas kalau kita perhatikan masa tumbuhnya gigi tetap yang dimulai pada usia 6 bulan. Jenis dan jumlah gigi permanen adalah sebagai berikut:
- Gigi seri (Insisivus I + II) = 8 buah).
- Gigi taring (Kaninus) = 4 buah.
- Gigi geraham kecil (Premolar I + II) = 8 buah.
- Gigi geraham (Molar) I, II + III = 12 buah.
Usia
dalam tahun
|
7-8
|
8-9
|
11-12
|
10-12
|
10-12
|
6-7
|
12-13
|
17
|
Jenis Gigi
|
Ii
|
Iii
|
C
|
Pi
|
Pii
|
Mi
|
Mii
|
Miii
|
Jenis Gigi
|
Ii
|
Iii
|
C
|
Pi
|
Pii
|
Mi
|
Mii
|
Miii
|
Usia dalam tahun
|
6-7
|
7-8
|
9-10
|
10-12
|
10-12
|
6-7
|
11-13
|
17
|
Gambar Penampang gigi tetap kiri.
Perkembangan psikis; sebelum jiwa anak matang untuk bersekolah ia dipersiapkan di taman kanak-kanak. Periode ini mempunyai 3 ciri khas yaitu
- perkembangan emosi dengan kegembiraan hidup.
- kebebasan, dan
- fantasi.
Ketiga unsur itu berkembang dalam bentuk ekspresi, permainan, dongeng, nyanyian dan menggambar atau melukis. J.J. Rossedu dari Perancis seorang tokoh pendidik sejarah mengemukakan bahwa masa kanak-kanak adalah masa bahagia. Hak setiap anak dalam suasana kebebasan dan kegembiraan hidup. Dengan melaksanakan 4 jenis kegiatan di taman kanak-kanak (TK) yaitu: bermain, bernyanyi, mendongeng dan menggambar, akan dapat mengembangkan daya kreativitasnya dengan banyak menggunakan daya fantasinya (kemampuan mental untuk menciptakan segala jenis angan-angan, ide-ide yang sebelumnya tidak ada).
Pada usia 14 bulan-2 tahun persepsi anak mulai berkembang dan tubuhnya telah terkoordinasi dengan baik. Ia dapat berjalan, turun tangga dengan bantuan keempat anggota tubuhnya, juga mulai berpikir secara abstrak dan mulai mengerti. Pada usia 2-3 tahun sudah dapat menyebutkan nama, anggota tubuhnya, dan jarak atau ukuran. Ia mulai bicara dalam kalimat dan senang menggambar, mulai menikmati tulisan cakar ayamnya. Antara usia 2,5-3 tahun nampak mulai kemunduran, pada saat inilah kita mencegah anak yang duduk terus menerus untuk membaca, anjurkan untuk istirahat.
1. Periode penggunaan lingkungan
Setelah dapat mengendalikan tubuhnya selama dua tahun pertama dari kehidupannya ia telah siap untuk menjelajahi lingkungan. Sekarang ia tidak puas sebagai penonton saja. Ia ingin mengetahui lingkungan, tata kerja, perasaan dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungannya. Dengan adanya perkembangan kebebasan dan motorik, masa ketergantungan anak semakin berkurang, sikap mandiri semakin bertambah secara perlahan-lahan. Bertualang tidak takut ancaman berbahaya atau cemoohan temannya. Anak senang sekali mengikuti kegiatan motorik yang beraneka ragam, misalnya: memanjat, naik tangga, berayun, meluncur dan sebagainya. Mereka berlatih tanpa kenal lelah dan bangga atas pencapaiannya. Anak mengulang-ulang suatu kegiatannya sampai ia benar-benar menguasainya.
2. Periode Trozt Altor
Keras kepala, krisis pertama. Suatu periode di mana anak sukar dibelokan, sering membandel, tidak dapat dipaksa, suka berguling-guling dilantai untuk memaksakan kehendaknya. Dalam hal ini anak mulai menemukan akunya, kemauannya atau kepribadiannya.
Orangtua menyebut anak ini nakal, yang sebenarnya tidak hanya salah menggunakan sesuatu yang baru ditemukannya. Overacting jika memperoleh sesuatu yang baru. Memuncaknya emosi ditandai dengan munculnya temper tantrum yaitu rasa takut yang kuat, marah, rasa kasih sayang, rasa ingin tahu dan kegembiraan.
Ketegangan emosi pada anak akibat kelelahan bermain, kurang tidur siang dan sedikit makan sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan jasmaninya. Minat anak egosentris artinya segala perhatian dan pandangannya berkisar pada kepentingan dirinya, berarti anak belum mengenal pemisahan subyek. Setelah usia 3,5 tahun anak mulai menyadari dunia sekitarnya seperti sesuatu yang terlepas dari dirinya, maka tumbuhlah obyek, anak mulai menyadari adanya engkau dan aku. Sikap orangtua atau dewasa dalam hal ini bukan menekan dan mematahkan semangatnya melainkan membimbing kemauannya sehingga menjadi kemauan yang sehat dan penuh inisiatif.
3. Periode perkembangan bahasa
Fungsi bahasa pada usia ini ialah menyatakan isi hati dan perasaan, berkomunikasi dengan orang lain, dan berpikir dengan menggunakan berbagai jenis pengertian yang bergantung pada tiap kata dan kalimat.
Hal tersulit dalam bahasa sebagai alat untuk berpikir yang menggunakan simbol dan lambang (tanda yang mengandung maksud yang tersimpul dalam lambang itu). Misalnya kursi adalah simbol, gambar adalah tanda. Jumlah kata-kata yang dimiliki tergantung dari kecerdasan, kesempatan dan motivasi belajarnya.
4. Hubungan keluarga
Lingkungan terbatas pada lingkungan keluarga, sikap anak terhadap orang lain, benda dan kehidupan pada umumnya dipengaruhi oleh kehidupan rumah tangga. Anak mulai menyadari tentang kedudukannya di dalam keluarganya.
5. Periode pemahaman
Pembentukan konsep berlangsung sangat cepat. Anak mulai melihat hal-hal kecil yang sebelumnya tidak menjadi perhatiannya. Perasaan dan emosinya dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya. Menganggap benda mati mempunyai sifat-sifat kehidupan.
Sulit membedakan antara hidup dan mempunyai sifat-sifat hidup seperti pohon, bulan, sungai.
6. Periode dasar pembentukan moral
Dasar mengenai tingkah laku bermoral harus sudah tertanam pada usia 2 tahun, pada masa ini hendaknya mengetahui ada tindakan-tindakan yang dianggap baik dan tidak baik sebagai dasar bagi perkembangan konsep moral yang akan menjadi pedoman bagi tingkah lakunya dikemudian hari. Konsep moral anak bersifat subyektif artinya menilai suatu perbuatan benar atau salah berdasarkan akibat perbuatannya sendiri. Daya ingatnya masih lemah sehingga belajar merupakan proses yang lambat. Apa yang telah dilarang hari ini mungkin esok harinya telah dilupakan.
7. Periode hubungan sosial
Anak belajar mencintai dan dicintai di rumah. Sukses dalam pengalaman sosial yang pertama ini akan menentukan keberhasilannya dalam berhubungan kelak dengan orang-orang di luar lingkungan rumahnya. Dengan bertambah luasnya dunia sosial anak, maka keterlibatan dengan orangtua semakin berkurang dan diganti hubungan dengan orang lain di luar lingkungan keluarga. Anak yang dilahirkan dalam keluarga demokratis akan lebih mudah menyesuaikan diri dari pada anak yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga otoriter.
8. Periode bermain
Anak Masa pra sekolah disebut juga “usia bermain” Alat Permainan memegang peranan penting dalam kehidupan anak. Anak menghayalkan bahwa permainannya mempunyai daya hidup seperti dirinya dan mampu bercakap-cakap, merasa, dan bereaksi. Disamping itu banyak manfaat yang dapat diambil jika orangtua memperhatikan permainan anak. Permainan adalah sarana keterampilan tubuh, seperti berlari, berlatih keseimbangan dengan bermain titian, melatih koordinasi mata, otot, dan anggota gerak dengan melempar dan menangkap bola, keterampilan tangan, kaki dan kelincahan gerak refleks. Kebebasan bermain akan memenuhi kebutuhan anak, sehingga anak tidak merasa jenuh, sempit dan jemu. Bermain dapat membantu anak mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi dan menyatakan isi hati dan pendapatnya, sebagai alat yang baik untuk mempelajari sesuatu dan beradaptasi, untuk meningkatkan kecerdasan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Bermain merupakan sarana berlatih disiplin, mentaati peraturan dan berhubungan dengan orang lain untuk mengembangkan sikap-sikap sosial pada diri anak. Bermain dengan alat-alat permainan yang kreatif dan edukatif (tidak harus selalu berharga mahal) dapat merangsang imajinasi dan daya pikir, khayal, cipta, memupuk dan menumbuhkan kemandirian dan sosialisasi serta kreativitas anak. Dengan bermain juga akan memupuk kebiasaan-kebiasaan higienis, perasaan toleransi, antisipasi, partisipasi, gotong royong, menghargai orang lain, kebersamaan dan sebagainya.