Masa Remaja (Pubertas; 12-18 Tahun) ini digolongkan dalam 3 periode sesuai dengan tingkatan usia: pubertas, atau puber atau akil balik;
1. Masa praremaja usia 12-14 tahun
2. Masa remaja awal atau pubertas usia 14-17 tahun
3. Masa remaja akhir atau remaja usia 18-21 tahun.
Pengertian, pubertas berasal dari kata puberte, Latin yang berarti matang. Adolesence dari kata adolescentia, Latin yang berarti menjadi dewasa. Masa yang sangat penting pada pertumbuhan yaitu masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Pandangan umum, pada usia ini termasuk pada pertumbuhan cepat seperti pada masa bayi. Pada permulaan akil balik pertumbuhan berjalan cepat sekali, panjang badan anak dapat bertambah 10 cm per tahun. Di negara maju akil balik pada wanita 2 tahun lebih cepat daripada laki-laki. Pada anak pria tumbuhnya 2 tahun lebih lambat dengan kecepatan 12 cm/tahun sehingga tinggi badan anak laki-laki lebih tinggi dari anak wanita.
Pada masa ini terjadi penumpukan jaringan lemak di bawah kulit, sehingga berat badan bertambah. Lemak pada anak wanita banyak terdapat pada daerah panggul, buah dada, dan anggota gerak, pada anak laki-laki di punggung. Hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhan anak remaja antara lain penyakit akut dan berat, makanan, sosial ekonomi, genetik, hormon dan lain-lain.
Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak remaja, antara lain;
- Faktor genetik, tidak semua orang mempunyai tinggi yang sama. Kemampuan menjadi tinggi atau pendek diturunkan menurut ketentuan genetika tertentu sehingga remaja yang tinggi biasanya berasal dari orangtua yang tinggi pula.
- Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan, antara lain hormon pertumbuhan di hipofisis yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan dengan demikian mempengaruhi pertumbuhan badan. Hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan tulang. Hormon kelamin pria yang terdapat di testis dan gladula suprarenalis.
Perubahan tubuh pada masa akil balik berlangsung karena pengaruh kedua hormon kelamin dan hipofisis. Pada permulaan akil balik terjadi penambahan berat badan dan tinggi badan yang sangat menyolok. Pada anak perempuan usia 8-10 tahun, terjadi pembesaran uterus, ovarium, vagina, dan organ-organ ini menjadi matang pada usia 18-20 tahun. Pertumbuhan gejala kelamin sekunder mulai dengan pembesaran buah dada, pigmentasi areola mamae dan puting. Panggul menjadi Iebar karena tulangnya melebar, 1 tahun kemudian tumbuh rambut di pubis, setengah tahun kemudian tumbuh rambut di ketiak. Pada waktu ini terjadi menstruasi yang pertama, di negara maju dimulai pada usia 13 tahun, dan belum teratur dan akan menjadi teratur pada usia 16-18 tahun.
Pada anak laki-laki permulaan akil balik terjadi pembesaran penis, testis, dan skrotum. Ejakulasi terjadi pada usia 15-16 tahun, kemudian tumbuh rambut di pubis, ketiak, janggut, disusul dengan perubahan suara. Muka menjadi lebih jelas, bahu menjadi lebar, otot-otot lebih menonjol dan kuat. Pada usia 18-20 tahun tubuhnya telah berubah.
Ciri-ciri fisik dan psikis pada pubertas
- Ciri kelamin primer, organ tubuh yang paling cepat tumbuh dan berkembang ialah organ kelamin dengan segala kelenjarnya. Organ ini berkembang dan menjadi matang hingga dapat berfungsi melakukan reproduksi. Puber pria menghasilkan sperma dari testisnya, dan puber wanita menghasilkan sel telur (ovum) dari ovarium. Pada anak laki-laki mengeluarkan semen pada malam hari atau menjelang subuh. Pada anak wanita terjadi haid yang pertama.
- Ciri kelamin sekunder, timbul terlebih dahulu daripada ciri kelamin primer. Kelenjar kelamin memproduksi hormon kelamin yang kemudian mempengaruhi susunan kimia darah dan merangsang pertumbuhan tubuh. Ciri-ciri kelamin sekunder antara lain tumbuhnya rambut di daerah pubis, ketiak, betis, dan tumbuhnya rambut di dada, kumis, janggut pada pria. Pada wanita ditandai dengan membesarnya buah dada, pangkal lengan dan paha, pinggul makin membesar. Pada pria terjadi perubahan suara 1 oktaf lebih rendah. Timbulnya jerawat pada wajah, dada, punggung, pangkal lengan.
- Ciri kelamin tersier, ditandai dengan tinggi badan meningkat, alat gerak memanjang, proporsi tubuh berubah, dan berat badan meningkat. Ciri yang menonjol pada tahap ini adalah adanya perubahan psikomotorik. Misalnya gerakan dan perilakunya yang terlihat kikuk dan kaku.
Ciri-ciri psikis pada masa pubertas
Usia ± 12 tahun, prestasi belajar kadang-kadang menurun, anak tidak lagi serajin ketika duduk dibangku sekolah dasar.
Usia ± 13 tahun, minat bermain menghilang, mulai menunjukkan rasa malu, sulit diberi tanggung jawab sehingga sering membuat orangtua menjadi jengkel.
Usia ± 14 tahun, mulai timbul harga diri, sombong yang sering menimbulkan perkelahian antar remaja. Hasrat bertualang mulai timbul seperti mendaki gunung, atau kegiatan lainnya yang memberikan pengalaman baru. Gelisah bila berada di sekitar sebaya atau orang dewasa yang belum dikenal.
Usia ± 15 tahun, membentuk kelompok dan sangat setia pada kelompoknya.
Mudah dihasut dan suka berkelahi. Sikap dan tingkah lakunya sering dianggap kurang ajar, keras kepala, tak tahu adat, kadang-kadang melarikan diri dari rumah. Bersikap curiga dan menganggap lingkungannya sebagai musuh.
Usia ± 16 tahun, pertentangan antara berpikir dan berbuat seperti dorongan ingin merokok dan seksual tapi akal sehatnya mengatakan tidak. Terjadilah perjuangan nilai dalam batinnya.
Usia ± 17 tahun, Dorongan nafsu seksual makin besar, ingin punya pacar tampan, cantik, ingin kaya, ingin pandai, tapi malas bekerja juga malas belajar. Ingin memecahkan masalah, menjadi orang terkenal dilain pihak pemalu dan suka melamun.
Usia ± 18 tahun, emosi lebih dominan daripada rasio. Kritik yang tajam, kejam tanpa belas kasihan ditujukan terhadap siapa saja tidak kenal bulu. Selalu mendambakan agar segala sesuatu dilaksanakan secara murni dan konsekuen, ingin cepat, tidak sabar, tidak perduli akan apa yang terjadi. Penemuan nilai-nilai baik religius, etis maupun sosial. Timbulnya pemujaan atau mendewa-dewakan tokoh tertentu.
Usia ± 19 tahun, penguatan rasa aku, puber berpikir dan merasa bahwa segala tindakan, tingkah laku, sikap pertimbangan dan pengambilan keputusan berdasarkan kekuatan diri sendiri. Emosional (mudah tersinggung), mudah kasihan, mudah bertindak kejam/kasar, mudah terharu, mudah marah, mudah sakit hati, peka.
Usia ± 20-21 tahun, mencapai keseimbangan psikis. Kepribadian sudah terbentuk. Berpikir, merasa, dan berbuat sudah terintegrasi dan harmonis. Banyak tenggang rasa, tidak mengkritik dengan tajam. Teman hidup sudah mulai tetap dan sudah mampu menilai orang. Nilai-nilai religius, sosial, maupun etis sudah mantap dan benar.
Berani menetapkan diri dan bertanggung jawab atas segala keputusannya.