Pengertian hipótesis dalam epidemiologi adalah suatu teori tentatif yang perlu diuji kebenarannya. Dalam bidang ilmu kesehatan termasuk berbagai bidang ilmu kedokteran, usaha mencari hubungan sebab akibat terjadinya penyakit dalam masyarakat maupun analisis terjadinya penyebaran penyakit dalam masyarakat biasanya didahului dengan penyusunan suatu hipotesis.
Penyusunan Hipotesis
Dalam hal ini dasar penyusunan hipotesis dalam ilmu kesehatan dapat dibagi dalam empat bentuk utama.
Metode perbedaan pada ketentuan bahwa apabila kejadian penyakit tampak secara jelas menunjukkan pada dua kelompok populasi tertentu di mana sejumlah faktor tertentu dijumpai pada salah satu kelompok tersebut dan tidak dijumpai pada kelompok lainnya, maka terdapatnya atau tidak terdapatnya faktor tersebut mungkin merupakan faktor penyebab penyakit. Jadi, hipotesis ini didasarkan pada adanya perbedaan yang jelas yang dijumpai pada kelompok yang menderita terhadap kelompok yang tidak menderita, mungkin merupakan faktor penyebab timbulnya penyakit.
Hipotesis ini didasarkan pada ketentuan bahwa apabila satu faktor atau lebih yang sering dijumpai pada setiap penyakit tertentu, maka faktor-faktor tersebut mungkin merupakan penyebab kejadian penyakit yang diamati. Jadi, hipotesis ini didasarkan pada adanya persamaan pada keadaan yang selalu dijumpai pada peristiwa penyakit tertentu, dan mungkin merupakan faktor penyebab penyakit tersebut.
Hipotesis ini didasarkan pada ketentuan bahwa dengan beradanya beberapa variasi tertentu secara bersama sama menimbulkan variasi pada peristiwa penyakit tertentu sehingga adanya variabel tersebut yang secara bersama-sama menimbulkan kelaina yang mungkin berperan sebagai faktor penyebab/risiko. Dalam analisis variabel pada hipotesis ini didasarkan pada nilai kuantitatif dan bukan nilai yang bersifat dikotom seperti pada dua bentuk di atas.
Hipotesis ini didasarkan pada ketentuan bahwa apabila keadaan atau sifat penyebaran frekuensi penyakit tertentu atau sifat lainnya mempunyai kesamaan dengan sifat, atau penyebaran frekuensi penyakit lain yang sudah jelas penyebabnya, atau jelas proses kejadiannya. Maka kemungkinan penyakit yang pertama tadi disebabkan oleh penyebab yang sejenis atau penyebab yang sama sifatnya dengan penyebab penyakit yang telah diketahui. Jadi, dasar hipotesis ini adalah adanya persamaan suatu peristiwa penyakit dengan penyakit yang sudah dikenal dengan jelas mungkin mempunyai persamaan penyebab.
Beberapa Ketentuan dalam Penyusunan Hipotesis
Tidak jarang kita menjumpai penyusunan hipotesis dengan kombinasi antara bentuk yang satu dengan bentuk lainnya. Dalam hal penyusunan hipotesis seperti tersebut di atas, beberapa hal perlu mendapatkan perhatian khusus.
- Hipotesis umumnya disusun berdasarkan data/observasi klinik, laboratorium, data deskriptif, dan lain-lain.
- Makin kuat hubungan statistik hasil pengamatan, makin kuat hipotesis artinya makin besar kemungkinannya bahwa hubungan peristiwa merupakan hubungan sebab akibat.
- Perubahan frekuensi penyakit dalam suatu periode tertentu sangat berguna dalam penyusunan hipotesis terutama bila waktunya relatif pendek.
- Kasus yang bersifat khusus atau kasus terisolir harus mendapatkan perhatian yang khusus pula dalam menegakkan hipotesis.
Memilih dan Menilai Hipotesis
Pada umumnya setiap pengamatan atau serangkaian pengamatan dapat memberikan kemungkinan menegakkan lebih dari satu hipotesis sehingga kita harus memilih dan menentukan hipotesis mana yang lebih memenuhi ketentuan yang berlaku.
- Nilai suatu hipotesis sangat erat dengan penerimaan berbagai altematif:
- makin besar jumlah alternatif independen yang diperkirakan sebagai faktor penyebab penyakit, makin kecil jumlah alternatif yang dapat dipilih sebagai faktor penyebab atau faktor/resiko;
- makin kuat hubungan statistik antara dua variabel atau lebih yang dicurigai sebagai faktor penyebab, makin sulit menilainya sebagai penyebab yang independen;
- hubungan yang renggang seperti pekerjaan dan agama mungkin memiliki nilai yang lebih berarti dibanding hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan.
- Dalam menilai suatu hipotesis yang sedang disusun, sangat penting mencari tambahan keterangan yang mungkin berguna seperti keterangan demografi, geografi, perilaku, ekologi, dan lain-lain.
- Hipotesis kadang-kadang bermakna secara statistik, tetapi tidak benar karena beberapa hal yang harus dipikirkan sebelumnya antara lain.
- adanya sifat penyebab yang bersifat jamak;
- adanya klasifikasi penyakit yang berbeda;
- sifat hubungan yang ada antara variabel yang diteliti