Artikel berikut ini membahas penyakit hernia/turun berok, dari pengertian/definisi hernia, penyebab hernia, gejala hernia, diagnose hernia, cara mengobati hernia atau terapinya
Pengertian atau definisi Hernia adalah benjolan melalui titik lemah atau celah pada permukaan suatu ruang tubuh. Hernia abdominalis adalah tonjolan berupa suatu kantong yang berdinding peritonium melalui suatu defek pada dinding perut. Hernia areponibilis adalah hernia di mana isi kantong bisa dikembalikan dalam ruang abdomen. Hernia Irriponibilis atau Hernia Inkarserata adalah hernia di mana isi kantong tidak dapat dikembalikan ke dalam abdomen, di sini tidak terdapat peradangan pada kantong-kantong atau isinya dan tidak ada pengaruhnya pada pemberian darah. Hernia Strangulata adalah hernia dimana pembuluh darah untuk isi kantong tersumbat.
Penyebab Penyakit Hernia
Sering terjadi pada pekerja yang banyak mengangkut benda-benda berat seperti pekerja pada pelabuhan, pabrik dan pada orang-orang yang meniup balon. Mengedan terlalu kuat.
Gejala Klinik hernia
Terasa mual pada daerah terjadinya hernia, nyeri yang keras. Terjadinya benjolan pada lokasi hernia. Terjadinya gelembung pristal yang mudah didengar. Bila otot-otot sudah mengendor, maka benjolan mulai menghilang. Kadang-kadang perut kembung disertai mual atau muntah.
Patogenesis hernia.
Macam-macam hernia menurut tempatnya: a) Hernia Inguinalis ±80%, b) Hernia Femoralis, c) Hernia Umbilikalis 50% terjadi pada wanita umur 50 tahun keatas, d) Hernia Skrotalis pada pria, e) Hernia labialis pada wanita.
Macam hernia menurut tingkatannya: a) Hernia Reducible (reponibel), hernia itu masih dapat kembali, jadi kalau isi hernia itu usus, maka usus yang masuk kantong hernia itu kadang- kadang pada tempat terjadinya hernia, bengkak dan kadang-kadang kempis kembali. b) Hernia Irreduceble (irreponibel), dalam hal ini isi hernia tidak dapat susut kembali ke dalam rongga perut, isi usus masih dapat berjalan dengan lancar. c) Hernia Inkarserata (hernia terjepit), di sini usus terjepit pada pintu hernia, maka akan terlihat adanya tanda-tanda illeus.
Diagnosa hernia
Diagnosa ditegakan dengan melakukan anamnesa pada penderita tentang penyakit yang diderita yaitu menjelaskan adanya hernia. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi pada daerah adanya keluhan. Adanya benjolan pada daerah-daerah yang sering terjadi hernia. Bila perlu dilakukan rontgen untuk melihat keadaan yang lebih pasti.
Komplikasi penyakit hernia
Pada kondisi hernia komplikasi yang mungkin terjadi adalah perforasi atau terjadinya perdarahan. Tindakan pencegahan komplikasi, melaksanakan tindakan pengobatan dan perawatan yang tepat sesuai dengan keadaan penyakit. Menentukan diagnose secepat mungkin dengan mengambil tindakan perawatan dan pengobatan. Mengawasi atau mengobservasi penderita dengan baik selama memerlukan pengawasan yang intensif. Perawatan yang tergantung pada macam hernia dan macam operasi, bila operasinya ringan, maka dirawat seperti operasi kecil biasa, kemungkinan dengan lokal anestesi mungkin pula penderita dengan narkose umum. Hanya harus diperhatikan jangan terlalu cepat untuk diberikan makan dan kalau sudah boleh makan mulai dengan makanan cair. Pada hernia inkarserata, kemungkinan dilaksanakan operasi pemotongan usus halus, dalam hal ini dilakukan perawatan penderita sudah sembuh ia tidak boleh mengangkat barang-barang yang berat dan buang air besar tidak boleh mengedan terlalu keras dan makanan harus yang lembut-lembut atau lunak.