Bagaimana cara melakukan
asuhan keperawatan luka bakar yang benar? Terlebih dahulu mari kita ketahui tentang Luka bakar, derajat luka bakar, dll. Pengertian
Luka bakar (combustio) ialah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas atau zat-zat yang bersifat membakar. Penyebab kondisi ini adalah termis/panas antara lain api, minyak panas, air panas, besi panas dan sinar matahari; elektris antara lain aliran listrik, petir dan lain-lain. Chemical/bahan kimia antara lain asam sulfat pekat (H2SO4), lysol pekat KOH (basa kuat) dll.
Gejala klinik dan pembagian luka bakar
Derajat dalamnya luka bakar tergantung dari panas/tingkat panas, lamanya kontak dengan kulit dan bahan alkali kuat atau basa kuat.
Dalamnya luka bakar dibedakan menjadi:
Tingkat I (stadium eritematosa) hanya mengenai epidermis, gejala-gejala klinis kulit kemerahan, kulit kering, hanya terdapat rasa nyeri
Tingkat II (stadium bullosa) mengenai lapisan epidermis dan lapisan atas korium stadium ini dapat dibagi 2 yaitu 1). Superfisial, pada stadium ini mengenai epidermis dan lapisan atas korium sedangkan elemen epitel baru sedikit yang kena. Struktur yang merupakan elemen epithel yaitu folikel rambut, kelenjar lemak dan kelenjar-kelenjar keringat. Stadium ini lebih cepat sembuh karena elemen epitel masih banyak (sembuh dalam 1-2 minggu); 2). Deep/ dalam, mengenai struktur kulit yang lebih dalam tetapi belum seluruh tebal kulit yang terkena (sembuh dalam 3-4 minggu). Gejala klinik terbentuknya bullae, banyak mengeluarkan eksudat, banyak mengeluarkan cairan (plasma dan elektorlit).
Tingkat III (stadium karbonisasi), pada tingkat stadium ini mengenai seluruh tebal kulit bahkan sampai mengenai tulang. Gejala klinik rasa nyeri berkurang dibanding dengan yang tingkat I dan II, tampak lesi pucat kecoklatan dengan permukaan lebih rendah dari bagian yang terkena (sembuh dalam 3-5 bulan).
1-4
5-9
50-14
DEWASA
(aturan sembilan)
Gambar Penilaian luka bakar.
(Sumber: Richard E. Behrman, M.D dan Victor C. V III, M. D, llmu Kesehatan Anak, Jakarta: EGC, 1994)
Luas luka bakar
Luas
Luka bakar dinyatakan dengan persentase terhadap luas permukaan tubuh yang terkena. Untuk menentukan luas luka bakar ini lihat gambar di atas, disini penilaian luas luka bakar juga ditentukan oleh usia.
Kriteria luka bakar
Untuk menentukan berat ringannya luka bakar dapat dibagi dalam 3 bagian (menurut American Collage of Surgeon).
- Kritikal/parah; meliputi luka bakar tingkat II 30%, luka bakar tingkat III 10%, luka bakar yang memberikan komplikasi pada pernafasan, jaringan lunak yang luas, patah tulang.
- Moderat/sedang meliputi luka bakar tingkat II 15%-30%, luka bakar tingkat III 5-10%
- Ringan meliputi luka bakar tingkat II kurang dari 15%, luka bakar tingkat III kurang dari 5%
Morbiditas dan mortalitas luka bakar tergantung pada umur penderita, luasnya luka bakar, dalamnya luka bakar, dan lokasi luka bakar, serta bahan pembakar. Misalnya pada penderita lanjut usia dan anak-anak harus lebih hati-hati. Pada anak-anak luka bakar tingkat II 10%-15% harus masuk rumah sakit untuk diberikan replacement therapy (infus).
Patofisiologi luka bakar
Dilatasi kapiler dan meningkatnya permeabilitas kapiler sehingga timbul gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit plasma, protein dan elektrolit. Anemia yang terjadi pada luka bakar yang luas terutama pada luka bakar derajat III. Hiperkalemia sebagai akibat pecahnya sel-sel darah dan rusaknya jaringan yang terbakai. Asidosis metabolik terjadi karena katabolisme anaerobik dan keluarnya asam-asam organik dari sel-sel yang terbakar. Hipokalemia kadang-kadang disertai tetani yang timbul pada luka-luka bakar yang dalam dan luas, karena proses penyabunan dari jaringan bawah kulit. Hemoglobin dan mioglobin yang dapat menimbulkan gangguan ginjal. Hemokonsentrasi karena keluarnya plasma/cairan tubuh dan hancurnya eritrosit. Perubahan endoktrin. Keseimbangan nitrogen yang negatif.
Komplikasi luka bakar
Akibat luka bakar, tergantung dari dalam, lokasi, dan luasnya luka maka komplikasi yang mungkin terjadi adalah obstruksi jalan pernafasan terutama bila mengenai daerah leher dan muka, syok neurogenik (rasa sakit yang hebat), syok hipovolemik, sepsis penyebaran infeksi/kuman, atau dilatasi lambung.
Diagnosa perawatan luka bakar
Diagnosa perawatan untuk pasien dengan luka bakar meliputi:
- Risiko tinggi terjadi infeksi sehubungan dengan hilangnya lapisan pelindung sekunder terhadap cedera panas.
- Risiko tinggi gangguan kekurangan cairan dan elektrolit
- Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan kalori
- Gangguan mobilisasi fisik sehubungan dengan nyeri akut
- Risiko tinggi tindakan isolasi sosial sehubungan dengan pengontrolan infeksi
- Gangguan pola tidur sehubungan dengan pembatasan posisi dan nyeri.
- Cemas sehubungan dengan cedera tiba-tiba, pengobatan, dan nyeri
- Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan pengobatan cedera termal dan imobilisasi
Tujuan asuhan keperawatan pada luka bakar:
Setelah diberikan tindakan perawatan dan pengobatan diharapkan pasien:
- Pasien tidak mengalami infeksi selama fase akut luka bakar ditandai dengan nilai laboratirium normal
- Pasien tidak mengalami gangguan nutrisi ditandai dengan status nutrisi dalam batas normal
· Pasien menunjukan status hidrasi dalam batas normal
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan tidur yang sesuai
- Cemas pasien berkurang atau terkontrol
· Kenyamanan pasien selama pengobatan/perawatan dan imobilisasi dipertahankan
Tindakan perawatan pasien luka bakar:
- Lakukan perawatan luka bakar dengan tehnik aseptik, hindari infeksi silang. Mencegah infeksi, pasien dirawat diruang khusus, alat-alat tenun dan pakaian penderita di stoom, luka dirawat secara aseptik dengan alat-alat yang steril salah satu set untuk satu orang pasien, cuci luka/mandi luka dengan obat antiseptik seperti savlon (30%) minimal 3 hari sekali, petugas pengunjung yang masuk harus memakai pakaian khusus, luka ditutup dengan dekken boog, pemberian obat antibiotik dengan program dokter.
- Penuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan, berikan diet tinggi protein
- Hitung pemasukan dan pengeluaran, awasi status hidrasi dan tanda vital, serta penuhi kebutuhan cairan sesuai kebutuhan. Pada anak-anak jumlah kebutuhan sehari-hari pada hari pertama anak diberikan cairan ringer laktat 4 cc/kb BB/5 lb (metode Bacter), 8 jam kemudan diberikan 1/2 jumlah kebutuhan.
- Jelaskan pada pasien penyebab timbulnya nyeri dan berikan analgesik sesuai program dokter
·
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan tidak banyak rangsangan sehingga memungkinkan pasien tidur sesuai kebutuhan
· Memberi posisi menyenangkan pada waktu anak: tidur, makan, istirahat.
Tindakan keperawatan luka bakar:
Melaksanakan tindakan perawatan mengacu kepada rencana tindakan yang telah dirumuskan. Selama melakukan tindakan keperawatan perawat mencatat tindakan dan respon pasien terhadap tindakan. Selain itu perawat menilai efektifitas tindakan perawatan yang dilakukan. Melaporkan hasil tindakan yang telah diberikan kepada tim kesehatan atau yang bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah diberikan.