Lebih dari 40 persen orang dewasa dari golongan menengah kebawah/miskin (usia lebih dari 20 tahun ke atas) telah setidaknya mengalami satu gigi yang membusuk yang tidak terobati.
Sakit gigi adalah merupakan sebuah rasa sakit yang paling umum terjadi pada mulut atau wajah seseorang. Nyeri ini dapat mengganggu fungsi vital seperti makan, menelan, dan berbicara. Kebanyakan orang dewasa usia 45 hingga 54 tahun menunjukkan tanda-tanda penyakit gusi ringan hingga berat, luka ringan pada gusi, mulut terasa menyakitkan, sakit kepada hingga migraine, sindrom mulut terbakar, bisul mulut yang menyakitkan, rasa terganggu, dan mulut kering dan gejala penyakit gigi lainnya.
Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang terinfeksi HIV dan kondisi medis lainnya (transplantasi organ) dan yang menggunakan beberapa obat (misalnya, steroid), pada juga mempunyai risiko tinggi untuk beberapa masalah pada kesehatan gigi mereka.
Dari hasil penelitian di amerika serikat, pada orang dewasa mengalami kehilangan jam kerja lebih dari 164 juta jam kerja setiap tahun karena masalah kesehatan mulut atau berkunjung atau periksa ke dokter gigi.
Tujuh puluh persen orang dewasa melaporkan mengunjungi dokter gigi dalam 12 bulan terakhir. Mereka dengan pendapatan pada atau di atas tingkat kemiskinan jauh lebih mungkin untuk melaporkan kunjungan ke dokter gigi dalam 12 bulan terakhir karena mereka yang berpendapatan rendah.
Banyaknya fakta tentang masalah kesehatan gigi tersebut di atas, maka berikut ini adalah hal-hal Yang Dapat Anda Lakukan untuk Menjaga Kesehatan Mulut anda dengan Baik
Minumlah air yang mengandung fluoride dan menggunakan pasta gigi yang berfluoride. Fluoride dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan gigi pada semua usia.
Melakukan perawatan gigi dan gusi. Menggosok gigi dan menyikat gigi dengan teliti dan cermat untuk mengurangi plak gigi. Hal ini dapat mencegah radang gusi yang merupakan bentuk masalah paling ringan dari penyakit gusi.
Hindari tembakau. Selain risiko kesehatan yang sudah umum yang ditimbulkan oleh tembakau, perokok memiliki 4 kali risiko berkembangnya penyakit gusi dibandingkan dengan mereka yang non-perokok. Penggunaan tembakau dalam bentuk rokok-, pipa, dan tanpa asap (ludah) tembakau meningkatkan risiko penyakit gusi, kanker mulut dan tenggorokan, dan infeksi jamur oral (candidiasis). Spit tembakau yang mengandung gula meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Membatasi alkohol. Penggunaan alkohol berat juga merupakan faktor risiko untuk kanker mulut dan tenggorokan. Ketika digunakan sendiri, alkohol dan tembakau merupakan faktor risiko untuk kanker mulut, tetapi ketika digunakan dalam kombinasi (alkohol dan tembakau bersamaan) efek dari alkohol dan tembakau akan berpengaruh lebih besar.
Makanlah dengan bijaksana. Orang dewasa dengan usia di atas 45 tahun harus menghindari makanan/camilan yang mengandung penuh dengan gula dan pati. Batasi jumlah makanan ringan yang dimakan sepanjang hari. Yang direkomendasikan adalah dalam lima hari banyak mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan dan sayuran yang berfungsi merangsang aliran saliva untuk membantu remineralisasi permukaan gigi yang mengalami tahap awal kerusakan gigi.
Konsultasi dengan dokter gigi secara teratur. Check-up dapat mendeteksi tanda-tanda awal masalah kesehatan mulut dan apabila terjadi masalah kesehatan pada gigi dapat dideteksi lebih dini dan mendapatkan pengobatan dini yang akan mencegah kerusakan gigi lebih lanjut, dan dalam beberapa kasus, dapat mengatasi masalah pada kesehatan gigi. Membersihkan gigi dengan cara profesional (profilaksis) yang dilakukan oleh dokter gigi juga penting untuk mencegah masalah gigi, terutama ketika seseorang sulit melakukannya sendiri.
Pada
Pasien diabetes harus bekerja ekstra untuk melakukan dan mengontrol penyakit tersebut. Apabila penyakit diabetes tersebut dapat terkontrol, hal ini akan dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi diabetes, termasuk peningkatan risiko penyakit gusi.
Jika terdapat obat yang dapat mengakibatkan atau berpengaruh menyebabkan terjadinya mulut kering, tanyakan kepada dokter anda jika ada obat lain yang dapat menjadi ganti dari obat tersebuti. Jika memang kondisi mulut kering tidak dapat dihindari, maka anda sebaiknya minum banyak air, mengunyah permen karet tanpa gula, dan menghindari rokok dan alkohol.
Terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan mulut sebelum memulai pengobatan kanker. Radiasi pada kepala atau leher dan / atau kemoterapi dapat menyebabkan masalah bagi gigi dan gusi. Mengobati masalah kesehatan mulut yang ada sebelum terapi kanker dapat membantu mencegah atau membatasi komplikasi oral atau kerusakan jaringan.