Diare atau gastro enteritis sangat perlu penanganan segera untuk menghindari bertambah buruknya kondisi penderita. Penanganan dan pengobatan diare ini sangat tergantung pada tingkat diare yang dialami oleh penderita. Diare adalah suatu kondisi bertambahnya frekuensi buang air besar atau dalam istilah medisnya defekasi lebih dari 3 kali dalam sehari dan disertai adanya perubahan dari feses menjadi cair. Pada orang awam sering menyebut gastro enteritis atau diare ini dengan nama mencret.
Macam dan jenis diare
Dalam penanganan dan pengobatan untuk mengobati diare juga perlu memperhatikan jenis atau macam-macam diare. Diare dibagi ke dalam dua bentuk atau macam yaitu sebagai berikut :
- Bentuk disentriform : adalah gastro enteritis yang disebabkan oleh kuman salmonella, shigella, amoeba dan kuman histolitika.
- Bentuk Koleriform ; adalah diare yang disebabkan oleh Virus eltor dan virus cholerae.
Tanda dan Gejala Diare
Pada penderita yang terkena diare bentuk Koleraform, pada pasien akan nampak tanda dan gejala penyakit sebagai berikut :
- Berak cair seperti cucian beras.
- Suara penderita terdengar parau yang dikarenakan dehidrasi atau kurang cairan tubuh karena kehilangan banyak cairan.
- Penderita mengalami dehidrasi berat sehingga mengakibatkan kulit dan tangan menjadi keriput.
- Terkadang pada beberapa pasien terdapat kejang. Hal ini diakibatkan karena hipokalemia [kekurangan kalium dalam darah] dan hipokalsemia [kekurangan kalsium dalam darah].
- Oliguria atau produksi urin/air seni yang sedikit. Hal ini diakibatkan karena kondisi dehidrasi.
- Bila dhidrasi tidak diatasi dapat menyebabkan terjadinya anuria [urin tidak diproduksi] akibat kegagalan ginjal akut.
- Muntah yang proyektil yaitu muntah hingga menyemprot jauh ke depan. Hal ini disebabkan karena gerakan peristaltik usus.
Penyebab Diare
- Makanan, Beberapa makanan yang tidak cocok seperti terlalu pedas, makanan yang basi, dan lain-lain.
- Infeksi. Infeksi terutama berasal dari kuman komensal yang terdapat di dalam usus. Kuman komensal adalah kuman yang tidak menimbulkan penyakit di dalam tubuh, namun baru dalam keadaan kondisi tubuh menurun/daya tahan tubuh menurun kuman ini akan dapat menimbulkan penyakit seperti diare.
- Infeksi dari kuman lain misalnya : Virus, bakteri, kuman intestinal [dari usus itu sendiri], kuman eksternal [dari luar usus sendiri] misalnya karena penyebaran infeksi dari tempat lain misalnya tonsilitis dan menimbulkan diare.
- Faktor konstitusi tubuh. Misalnya bawaan, alergi makanan, defisiensi atau kekurangan enzim pencernaan.
- Faktor kejiwaan. Pada orang-orang tertentu dengan kondisi stress bisa menimbulkan diare.
- Obat-obatan. Obat-obat yang dapat menyebabkan diare terutama obat yang merangsang usus misalnya asetosal, asam mefenamat.
- Keracunan. Keracuan seperti keracunan makanan, keracunan minuman, obat-obatan bisa menyebabkan diare.
Penatalaksanaan dan Penanganan Diare/Gastro Enteritis
1. Rehidrasi
Therapi, pengobatan atau penanganan pertama jika anda terkena gastro enteritis adalah bertujuan untuk mengembalikan jumlah cairan yang hilang karena diare. Rehidrasi pada diare dapat dilakukan melalui dua cara yaitu melalui rehidrasi oral dan rehidrasi parenteral melalui infus.
Indikasi atau hal-hal yang menunjukkan bahwa pasien memerlukan rehidrasi oral adalah pada pasien dengan diare yang ringan sampai sedang dengan syarat penderita tidak menglami muntah. Karena jika terjadi muntah, maka rehidrasi oral tidak akan berjalan lancar [gagal].
Indikasi lainnya adalah perlu dilakukannya rehidrasi oral lanjutan yang dikarenakan penderita pasca mengalami dehidrasi berat dan mengalami perbaikan keadaan.
Selain itu ada beberapa kontra indikasi dilakukannya rehidrasi orang. Kontra indikasi adalah hal yang menandakan bahwa pasien tidak disarankan untuk dilakukan rehidrasi oral. Hal-hal tersebut antara lain : penderita minum cairan yang jumlahnya kurang dari jumlah cairan yang hilang atau keluat lewat tinja, penderita muntah berat, penderita dengan gejala kelainan lambung.
Pada rehidrasi parenteral jenis cairan yang diberikan harus sesuai dengan komposisi cairan yang hilang, misalnya : pemberian infus ringer laktat, oralit, Larutan gula garam [LGG], air kelapa, dan lain-lain.
Indikasi perlunya dilakukan rehidrasi parenteral antara lain : pada penderita yang mengalami dehidrasi ringan hingga sedang dengan muntah berat, penderita yang tidak mau makan dan minum, penderita yang mengalami dehidrasi berat.
2. Pemberian Asupan atau Diet yang sesuai.
Setelah dilakukan rehidrasi dan pasien tidak muntah maka penderita diare mulai dapat diberikan diet makanan yang paling halus dengan tujuan untuk mengurangi beban kerja usus. Dalam pemberian diet makanan penderita diare hindarilah makanan yang memperberat kerja/penyakit. Misalnya makanan pedas yang dapat mengiritai lamdung/usus, makanan terlalu asam yang dapat menaikkan asam lambung.
3. Pemberian obat-obatan
Doker umumnya akan memberikan resep obat antibiotik yang spesifik sesuai dengan jenis dari diare yang diderita penderita. Obat-obatan lainnya juga mungkin diberikan sebagai pendukung untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit seperti obat anti muntah [spasmolitik], obat multi vitamin, dan lain-lain.
Diare bisa sangat berbahaya bagi kondisi tubuh penderita dan dapat menimbulkan komplikasi berat seperti hipokalemia hingga gagal ginjal akut karena dehidrasi.