Yang dimaksud dengan mengendalikan atau dalam kata benda adalah pengendalian di sini ialah segala kegiatan yang dapat menghambat, membasmi atau menyingkirkan mikroorganisme. Sedangkan pengertian Mikroorganisme adalah berasal dari dua kata mikro yang kurang lebih artinya adalah sangat kecil dan dalam istilah besaran fisika adalah senilai dengan dan organisme atau makhluk hidup. Jadi mikroorgganisme atau mikrobe adalah organisme yang ukurannya sangat kecil yang untuk melihatnya diperlukan suatu alat yang disebut mikroskop. Sehingga bisa juga disebut organisme mikroskopik. Mikroorganisme ada yang bersel tunggal atau disebut uniseluler dan ada juga yang bersel banyak atau disebut multiseluler. Mikroorganisme dapat berupa hewan maupun tumbuhan dan biasanya hidup sebagai parasit atau saprofit. Beberapa contoh mikroba antara lain: bakteri, kapang, ragi, amoeba, virus, dan lain-lain.
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya dan kerusakan. Hal itu nampak dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, serta tanaman, menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada kematian. Mikroorganisme pun dapat mencemari makanan, dan dengan menimbulkan perubahan-perubahan kimiawi di dalamnya, membuat makanan tersebut tidak dapat dimakan atau bahkan beracun. Kerusakan yang ditimbulkan juga dapat terjadi pada berbagai bahan seperti kain (tekstil); kulit; struktur berkayu seperti pilar jembatan, dan rumah-rumah; insulasi listrik yang terbuat dari plastik serta bahan-bahan organik lainnya bahkan pula bahan bakar jet. Kerugian ekonomi yang diakibatkannya dapat sangat besar. Karena itu adanya prosedur untuk mengendalikan pertumbuhan dan kontaminasi oleh mikroba merupakan suatu keharusan.
Beberapa alasan utama untuk mengendalikan mikroorganisme dapat dirangkumk secara singkat dan padat sebagai berikut: Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.
Mikroorganisme dapat disingkirkan, dihambat atau dibunuh dengan sarana atau proses fisik, atau bahan kimia. Tersedia berbagai teknik dan sarana yang bekerja menurut berbagai macam cara yang berbeda-beda dan masing-masing mempunyai keterbatasan sendiri-sendiri di dalam penerapan praktisnya. Suatu sarana fisik dapat diartikan sebagai keadaan atau sifat fisik yang menyebabkan suatu perubahan. Beberapa contoh sarana fisik ialah suhu, tekanan, radiasi dan penyaringan. Suatu proses fisik ialah suatu prosedur yang mengakibatkan perubahan, misalnya sterilisasi, pembakaran dan sanitasi. Suatu bahan kimia ialah suatu substansi (padat, cair, atau gas) yang dicirikan oleh komposisi molekular yang pasti dan menyebabkan terjadinya reaksi; contoh-contohnya ialah senyawa-senyawa fenolik, alkohol, klor, iodium, dan etilen oksida.
Beberapa istilah khusus sering digunakan untuk lebih merinci sarana serta proses ini. Penggunaan istilah-istilah ini penting dalam pemberian etiket pada obat-obatan serta bahan-bahan kimia yang digunakan terhadap mikroorganisme. Baik pengusaha pabrik maupun konsumen harus mengerti arti yang tepat dari istilah-istilah ini. Istilah-istilah tersebut harus didefinisikan dalam bahasa sehari- hari yang dapat dijumpai di dalam kamus umum.
untuk lebih memahami tentang pengendalian mikroorganisme, maka kita perlu memahami dan mengerti beberaoa definisi serta istilah-istilah yang digunakan dalam pengendalian mikroorganisme yaitu sebagai berikut:
Sterilisasi.
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan disebut sterilisasi. Suatu benda yang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Suatu benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak steril; tidak akan pernah mungkin setengah steril atau hampir steril.
Disinfektan.
Adalah suatu bahan, biasanya zat kimia, yang mematikan sel vegetatif tetapi belum tentu mematikan bentuk-bentuk spora mikroorganisme penyebab penyakit, disebut disinfektan. Istilah ini pada umumnya dipakai untuk substansi yang digunakan terhadap benda mati.
Disinfeksi
adalah proses yang menghancurkan sel-sel vegetatif penyebab infeksi namun tidak selalu mematikan sporanya.
Antiseptik.
Adalah suatu substansi yang melawan infeksi (sepsis) atau mencegah pertumbuhan atau kerja mikroorganisme dengan cara menghancurkan mereka atau menghambat pertumbuhan serta aktivitasnya disebut antiseptik. Istilah ini biasanya dipakai untuk substansi yang digunakan terhadap tubuh.
Bahan sanitasi.
Suatu bahan yang mengurangi populasi mikrobe sampai pada batas yang dianggap aman menurut persyaratan kesehatan masyarakat, disebut bahan sanitasi. Biasanya merupakan bahan kimia yang mematikan 99,9 persen bakteri yang sedang tumbuh. Bahan sanitasi biasanya digunakan terhadap benda mati dan pada umumnya dipergunakan dalam pemeliharaan sehari-hari peralatan serta perkakas di pabrik-pabrik persusuan dan pangan, juga untuk gelas, piring dan alat-alat makan di restoran. Proses disinfeksi akan menghasilkan sanitasi (kebersihan); namun menurut arti yang tepat, sanitasi ialah keadaan yang bersih, yang tidak selalu mengimplikasikan disinfeksi.
Germisida (Mikrobisida).
Suatu bahan yang mematikan sel-sel vegetatif tetapi tidak selalu mematikan bentuk-bentuk spora resisten (kebal) kuman, disebut germisida (mikrobisida). Di dalam prakteknya, germisida hampir sama dengan disinfektan, tetapi germisida pada umumnya digunakan terhadap semua jenis kuman (mikroorganisme) untuk penerapan yang mana saja.
Bakterisida.
Suatu bahan yang mematikan bentuk-bentuk vegetatif bakteri disebut bakterisida (kata sifat, bakterisidal). Demikian pula istilah-istilah fungsida, virisida dan sporisida, masing-masing diartikan sebagai bahan yang mematikan cendawan, virus dan spora.
Bakteriostasis.
Suatu keadaan yang menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostasis (kata sifat, bakteriostatik). Demikian pula fungistatik, menggambarkan kerja suatu bahan yang menghentikan pertumbuhan cendawan. Bahan-bahan yang mempunyai persamaan dalam kemampuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme secara kolektif dinamakan bahan mikrobistatik.
Bahan Antimikrobial.
Sebagai istilah umum, bahan antimikrobial diartikan sebagai bahan yang menganggu pertumbuhan dan metabolisme mikrobe. Dalam penggunaan umum, istilah ini menyatakan penghambatan pertumbuhan, dan bila dimaksudkan untuk kelompok-kelompok organisme yang khusus, maka seringkali digunakan istilah-istilah seperti antibakterial atau antifungal.
Beberapa bahan antimikrobial digunakan secara khusus untuk mengobati infeksi. Ini disebut bahan terapeutik.
Demikian sedikit pengetahuan yang bersumber dari beberapa buku dan beserta istilah-istilah guna memahami tentang pemakaian istilah dalam pengendalian mikroorganisme