Definisi Demam Reamtik.
Demam rematik adalah sindroma klinik sebagai akibat infeksi Beta streptococcus hemolyticum golongan A, dengan satu atau lebih tanda mayor yang meliputi karditis, poli anteritis migran akut, eritema morginatum ,chorea minor, atau subkutan nodules.
Kuman Beta siroptococcus hemolyticus group A dapat menghasilkan ± 20 produk ekstrasel antara lain:
Streptolisin O, Streptolisin S, Hyaluronidase, Streptokinase, Diphosphopyridin mechtidase, Diexyribonnuelease.
Gejala klinik
Ada tiga stadium; Stadium 1, gejala infeksi saluran pemapasan bagian atas. Infeksi ini berlangsung selama 2-4 hari; Stadium 2, periode laten 1-3 minggu; Stadium 3, fase akut demam rematik yang terbagi menjadi gejala umum peradangan dan manifestasinya spesifik. Gejala umum peradangan meliputi demam biasanya tidak seberapa tinggi, lekositosis, LED dan ASTO (laju endap darah dan titer anti Streptolisin O) yang meningkat, CRP (C Reactive Protein) yang +, anemia, lesu, epistaksis.
Manifestasi spesifik
- Karditis (infeksi jantung) 40-50% menyebabkan demam rematik. Dapat mengenai semua lapisan jantung. Diduga Karditis bila terdapat salah satu dari gejala murmur (suara tambahan bising pada jantung), kardiomegali (pembesaran jantung pada foto torak), perikarditis, gagal jantung kongestif pada anak-anak atau dewasa muda tanpa sebab lain.
- Artritis atau radang sendi. Mengenai sendi besar seperti pergelangan kaki, pergelangan yang terjadi bersama-sama atau berpindah-pindah/ migrasi dengan tanda-tanda radang yaitu; merah, panas, bengkak, nyeri dan functio-laesa berlangsung selama 1-5 hari tanpa pengobatan dapat hilang sendiri.
- Chorea, gerakkan cepat sukar dikendalikan dan tanpa tujuan seperti tangan menari-nari.
- Eritema Marginatum, bercak-bercak merah muda, lekas menghilang, memucat di tengah dengan tepi seperti cincin terbu-ka, berpindah-pindah, tidak gatal, tanpa indurasi, pucat bila ditekan. Terdapat di dada tidak pernah di muka dan terdapat pula pada ekstremitas.
Patogenesis
Menurut hipotesa Kaplan dan Zabriske terjadi karena terdapatnya autoimun atau “Antigenic similarity” antara jaringan tubuh manusia dengan antigen somatik dari Streptococcus. Bila tubuh terinfeksi oleh Beta Streptococcus golongan A, maka terhadap antigen asing ini tubuh segera membentuk reaksi imunologik yaitu antibodi. Karena sifat antigen yang sama maka antibodi tersebut akan menyerang juga komponen jaringan tubuh dalam hal ini sarkolumna miokardial dengan akibat terjadinya antibodi terhadap jaringan jantung dalam serum penderita dan dalam jaringan miokard yang rusak.
Faktor-faktor predisposisi adanya riwayat demam rematik dalam keluarga, umur, sering dalam umur 5-15 tahun, tertinggi frekwensi dalam umur 5 tahun, jarang kurang dari 2 tahun dan lebih dari 25 tahun. Serangan ulangan terjadi setelah setahun serangan pertama, keadaan sosial ekonomi. sering keadaan sosial ekonomi yang rendah, perumahan yang burak, padat, lembab, higiene dan diet yang kurang baik, distribusi daerah, serangan demam rematik sebelumnya, 30% akan terulang.
Diagnosis demam rematik
Berdasarkan kriteria Jone membagi dalam:
Kriteria mayor: (a) Karditis; (b) Poliartritis; (c) Chorea; (d) Eritema marginatum; (e) Subkutaneous nodule.
Kriteria minor: (a) Klinik: ada demam rematik sebelumnya, artralgia, demam; (b) Laboratorium: reaksi fase akut seperti LED, lekositosis, CPR +, EKG interval PR memanjang.
Diagnosa ditegakkan bila ada 2 kriteria mayor atau bila ada 1 kriteria mayor + 2 kriteria minor. 1 dan 2 harus didahului oleh infeksi streptococcusnya.
Pengobatan demam rematik
- Kausal: PP 600.000 iu/hr selama 10 x. Sedangkan simptomatik:
- Istirahat selama ada tanda-tanda aktif, biasanya 14 hari. Penderita demam rematik dengan karditis perlu istirahat lebih lama (3 minggu-3 bulan). Penderita tanpa karditis istirahat lebih pendek (7-10 hari) kemudian dimulai ambulasi.
- Obat antirematik: Solisitat (actocal) selama 4 minggu, kemudian diturunkan pelan-pelan; Kortikosteroid (prednison) selama 6-12 minggu. Setelah itu diturunkan pelan-pelan tergantung berat-ringannya karditis dan respon penderita.
- Diet cukup kalori, protein dan vitamin.
- Obat-obat lain seperti digitalis dan diuretika diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Pencegahan pada demam rematik.
Pencegaltan primer, ialah pemberantasan kuman dengan pengo-batan yang kuat pada semua infeksi streptococcus terutama pada infeksi tenggorokan yang dibuktikan dengan pemeriksaan biakan dan hapusan. Pencegahan sekunder, yaitu pencegahan terhadap terjadinya infeksi ulangan streptococcus pada penderita demam rematik dan penyakit jantung rematik diberikan Penadon 1,2 juta IU. setiap bulan. Tonsilektomi setelah ke luar dari rumah sakit.
Proses keperawatan
Sesuai dengan alat pengumpul data yang tersedia, masalah yang mungkin timbul:
- Nyeri sehubungan dengan friksi dan proses inflamasi.
- Tidak toleran terhadap aktifitas sehubungan dengan kegagalan oksigenasi sekunder terhadap penurunan curah jantung.
- Resiko tinggi gangguan fungsi pernafasan sehubungan dengan penurunan kedalaman sekunder terhadap nyeri
Tujuan keperawatan:
- Anak merasa nyaman dan menunjukan penampilan yang rilek.
- Terpenuhinya kebutuhan aktifitas sesuai toleransi.
- Pasien menunjukan fungsi pernafasan adekuat.
Rencana tindakan:
- Istirahat total selama 3 minggu-bulan (tergantung dari berat-ringannya penyakit).
- Menyediakan lingkungan tempat tidur yang nyaman.
- Observasi ketat gejala gangguan jantung.
- Atasi nyeri dengan tindakan non-farmasi atau dengan obat sesuai indikasi
Rencana evaluasi:
- Anak tampak tenang dengan keadaan jantung normal.
- Pasien menyatakan nyeri dapat diatasi dan menunjukan perilaku tenang
- Fungsi pernafasan dalam batas normal.
Setelah melaksanakan rencana tindakan perawat menilai efektifitas tindakan keperawatan yang diberikan berdasarkan hasil/seleksi pasien dan rencana evaluasi yang telah dibuat. Dan kemudian melakukan pencatatan terhadap tindakan perawatan yang telah diberikan serta mencatat reaksi pasien selama ini.