Apakah pengertian dari Surveilans Epidemiologi?
Surveilans adalah pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangannya.
Beberapa Kegiatan Surveilans
- Laporan rutin kasus penyakit tertentu, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular, atau berbagai kejadian yang berhubungan dengan kesehatan secara umum.
- Pencatatan dan pelaporan khusus kejadian tertentu dalam masyarakat.
- Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan penyakit yang wajib dilaporkan
- Surveilans ekologi dan lingkungan : vektor, pengotoran lingkungan, dan lain-lain.
- Pengamatan dan pengawasan pemakaian zat tertentu seperti insektisida, vaksin dan lain zat yang berbahaya.
- Pelaksanaan survei berkala untuk hal tertentu
- Pengamatan wabah/penelitian aktif penyakit tertentu
- Pengamatan khusus oleh dokter praktek, di klinik, dan lain-lain.
Selain kegiatan surveilans secara aktif, maka sistem pelaporan penderita dan kejadian lainnya dilakukan secara pasif melalui pusat pelayanan kesehatan.
Komponen Surveilans epidemiologi
- Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya.
b. Pengelola data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti.
c. Analisis dan iterpretasi data untuk keperluan kegiatan.
d. Penyebarluasan data/keterangan termasuk umpan balik.
e. Perencanaan penanggulangan khusus dan program pelaksanaannya.
- Evaluasi/penilaian hasil kegiatan.
Alat Pembantu Pelaksanaan Surveilans
- Laboratorium untuk diagnosis pasti.
- Sistem pelaporan yang aktif.
- Tenaga ahli untuk keperluan:
- diagnosis,
- analisis dan interpretasi data,
- perencanaan dan evaluasi.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan bila Menghadapi Wabah
Dalam epidemiologi, suatu prinsip dasar dalam menghadapi wabah umumnya sama, pada penyakit menular maupun pada penyakit tidak menular, (khusus untuk penyakit menular, beberapa terminologi harus dipahami betul artinya antara lain: karier/pembawa, kontak, masa penularan, menular, infeksi masa inkubasi, subklinik, isolasi, karantina transmisi, reservoar, sumber penularan, vektor konvalesent, zoonosis, dan lain-lain.
Langkah-langkah menghadapi Wabah
- Tegakkan diagnosis pasti terhadap penyakit yang dihadapi. Dan kalau perlu, diagnosis klinik dilengkapi dengan alat bantu diagnosis (laboratorium, dan lain-lain).
- Tentukan penyebab penyakit (kausal atau faktor risk/keterpaparan).
- Pelajari sifat epidemi dengan menggunakan dan menganalisis duta tentang:
- orang: semua data yang dapat memberikan keterangan yang berkaitan dengan sifat karakteristik tentang orang.
- tempat: buatlah peta epidemi dan pelajari penyebaran penyakit menurut tempat/lokasi kejadian dalam nilai rate.
- waktu: gambarkan kurva epidemi berdasarkan waktu kejadian penyakit dan kematian pada setiap kasus.
- Kumpulkan data tambahan yang dapat memberikan keterangan seperti keadaan sanitasi, air minum lingkungan lainnya serta situasi ekologi.
- Tegakkan hipótesis tentang proses kejadian epidemi dengan mengarahkan analisis tentang sebab terjadinya epidemi.
- Uji kebenaran hipótesis dengan suatu kegiatan intervensi dalam mengatasi epidemi tersebut.
- Analisis hasil usaha kegiatan/intervensi dan review derajat keberhasilannya.
- Análisis seluruh proses epidemi dan susun laporan lengkap illscitai peta kejadian serta kurva epidemi yang ada.
- Dalam laporan, juga ditentukan sumber epidemi, proses kejadiannya, wuktu mulai kejadian dari sumber yang ada serta program mendatang mencegah berulangnya kejadian.