Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
a. Faktor keturunan (genetik)
Seperti kita ketahui bahwa, warna kulit, bentuk tubuh dan lain-lain tersimpan dalam gen. Gen terdapat dalam kromosom, yang dimiliki oleh setiap manusia dalam setiap selnya. Baik sperma maupun ovum masing-masing mengandung 23 pasang kromosom. Jika ovum dan sperma bergabung akan terbentuk 46 pasang kromosom, yang kemudian akan terus membelah untuk memperbanyak diri sampai akhimya terbentuk janin, bayi. Setiap kromosom mengandung gen yang mempunyai sifat diturunkan. Misalnya saja suatu abnormalitas kromosom dapat diturunkan pada anak dari keluarga yang memiliki abnormalitas tersebut.
b. Faktor hormonal
Kelenjar putuitari anterior mengeluarkan hormon pertumbuhan (growth hormone, GH) yang merangsang pertumbuhan epifise dari pusat tulang panjang, tanpa GH anak akan tumbuh dengan lambat dan kematangan seksualnya terhambat. Pada keadaan hipopituitarisme terjadi gejala-gejala anak bertubuh pendek, alat genitalia kecil, umur tulang melambat, dan hipoglikemia berat. Hal sebaliknya terjadi pada hiperfungsi pituitari, kelainan yang timbul adalah akromegali (bila terjadi setelah pubertas) yang diakibatkan oleh hipersekresi GH dan pertumbuhan linier serta gigantisme bila terjadi sebelum pubertas. Hormon lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan adalah hormon-hormon dari kelenjar tiroid, dll.
c. Faktor gizi
Proses tumbuh kembang anak berlangsung pada berbagai tingkatan sel, organ dan tubuh dengan penambahan jumlah sel, kematangan sel, dan pembesaran ukuran sel. Selanjutnya setiap organ dan bagian tubuh lainnya mengikuti pola tumbuh kembang masing-masing. Dengan adanya tingkatan tumbuh kembang tadi akan terdapat rawan gizi. (Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal dibutuhkan gizi yang baik).
Otak merupakan organ rawan gizi pada bayi, tumbuhnya pesat pada kehamilan trimester ketiga dan masih pesat pada usia 6 bulan pertama. Pada usia selanjutnya pertumbuhan otak berkurang, sampai usia 2 tahun tumbuh kembang otak mencapai 90-95%, bila pada masa ini terjadi kekurangan gizi, maka akan menghambat tumbuh kembang optimal otak sehingga mengakibatkan anak menjadi kurang cerdas. Upaya pemeliharaan tergantung pada masa tumbuh kembang. Jika timbul gangguan pada saat terjadi pertambahan jumlah sel, sifatnya menetap. Bila gangguan terjadi pada saat terjadi peningkatan ukuran sel, mungkin masih dapat dipulihkan dengan upaya perbaikan gizi.
d. Faktor lingkungan
Lingkungan fisik, termasuk sinar matahari, udara segar, sanitasi, polusi, iklim, dan teknologi.
Lingkungan biologis, termasuk di dalamnya hewan dan tumbuhan; lingkungan yang sehat antara lain membuat rumah tidak dekat rawa atau genangan air, pabrik, dan lapangan udara; rumah harus mempunyai ventilasi yang baik; pembuangan sampah dan air limbah rumah tangga harus baik; halaman rumah yang baik.
Lingkungan psikososial, termasuk di dalamnya latar belakang keluarga, hubungan dalam keluarga, cara anak dibesarkan dan interaksi dengan masyarakat sekitarnya.
e. Faktor sosial budaya
Faktor ekonomi, sangat mempengaruhi keadaan sosial keluarga. Keadaan ekonomi keluarga yang baik dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap anggota keluarga. Dengan demikian akan lebih terjamin bagi anggota keluarga untuk mendapatkan pendidikan yang baik pula.
Faktor politik serta keamanan dan pertahanan, keadaan politik dan keamanan suatu negera juga sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang seorang anak.
Faktor lain juga memberikan pengaruh dalam tumbuh kembang anak adalah pelayanan kesehatan yang di dapat selama masa tumbuh kembangnya.