Di samping haknya yang dapat dituntut, orang yang sedang sakit juga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi.
1. Pertama, orang yang sedang sakit mempunyai kewajiban untuk sembuh dari penyakitnya.
Memperoleh kesembuhan bukanlah hak penderita, tetapi kewajiban penderita. Mengapa? Karena manusia diberi kesempurnaan dan kesehatan oleh Tuhan. Secara alamiah manusia itu sehat. Adapun menjadi atau jatuh sakit sebenarnya merupakan kesalahan manusia sendiri. Oleh karena itu bila ia jatuh sakit maka ia berkewajiban untuk mengembalikan posisinya ke dalam keadaan sehat.
Seperti telah diuraikan di atas bahwa orang sakit itu lemah sehingga di dalam melakukan kewajibannya untuk sembuh memerlukan bantuan orang lain. Dalam hal ini si sakit dapat menjalankan kewajibannya mencari penyembuhan sendiri, atau minta bantuan orang lain.
Apabila prinsip ini diterapkan di dalam masyarakat maka kewajiban tersebut ada pada masyarakat. Para petugas kesehatan dalam usahanya ikut melibatkan masyarakat di dalam pelayanan kesehatan masyarakat, sebenarnya hanya sekedar membantu masyarakat tersebut dalam rangka manjalankan kewajibannya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
Seperti telah kita sepakati bersama bahwa masyarakat, dalam pendekatan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai obyek sekaligus sebagai subyek, dan juga konsumer sekaligus sebagai provider, maka dalam konteks peranan sakit orang yang sakit juga sebagai anggota masyarakat dapat menuntut haknya sekaligus menjalankan kewajiban orang sakit. Jelasnya, memperoleh kesembuhan adalah hak dan kewajiban orang sakit.
2. Kewajiban orang sakit yang kedua adalah mencari pengakuan, nasihat-nasihat dan kerja sama dengan prra ahli (dalam hal ini adalah petugas kesehatan) yang ada di dalam masyarakat.
Kewajiban orang sakit untuk mencari pengakuan ini penting agar anggota masyarakat yang lain dapat menggantikan posisinya dan melakukan peranan-peranannya selama ia dalam keadaan sakit. Pengakuan ini misalnya dapat diwujudkan dengan pemberian cuti sakit atau izin tidak masuk kerja, baik secara formal maupun informal. Sedangkan pentingnya mencari nasihat dan kerja sama oleh orang sakit kepada anggota masyarakat lain adalah dalam rangka kewajibannya yang pertama, yakni agar memperoleh kesembuhan yang secepat mungkin.
Dari segi sosiologi, Suchman (1965) mencoba mengembangkan suatu skema, dan menelusuri proses pengambilan keputusan seseorang di dalam menghadapi sakit melalui 5 fase seperti di bawah ini.