Prinsip 1
Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri si pelajar yang diaktifkan oleh individu itu sendiri.
Proses belajar dikontrol oleh si pelajar sendiri dan bukan oleh si pengajar. Perubahan persepsi pengetahuan, sikap dan perilaku adalah suatu produk manusia itu sendiri, bukan kekuatan yang dipaksakan kepada individu. Belajar bukan berarti melakukan apa yang dikatarakan suatu yang diperbuat oleh pengajar saja tetapi suatu proses perubahan yang unik di dalam diri si pelajar sendiri. Oleh karesa itu mengajar bukan berarti memaksakan sesuatu terhadap si pelajar, tetapi menciptakan iklim atau suasana, sehingga si pelajar mau melakukan dengan kemauan sendiri terhadap apa yang dikehendaki oleh si pengajar.
Implikasi prinsip ini dalam pendidikan kesehatan adalah bahwa pendidikan kesehatan haruslah menciptakan kondisi yang memungkinkan individu atau masyarakat melakukan sesuatu yang sesuai dengan norma kesehatan.
Prinsip 2
Prinsip belajar yang kedua dalam pendidikan kesehatan masyarakat adalah belajar adalah penemuan diri sendiri. Hal ini berarti bahwa belajar adalah proses yang memerlukan penggalian ide-ide yang berhubungan dengan diri sendiri dan masyarakat sehingga pelajar dapat menentukan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai.
Untuk itu apa yang relevan bagi pelajar harus ditemukan oleh pelajar itu sendiri.
Implikasi prinsip ini adalah bahwa proses pendidikan kesehatan ini akan lebih baik apabila menyediakan rangsangan- rangsangan saja, sehingga masyarakat/individu akan berproses untuk menemukan kebutuhannya sendiri. Dengan demikian individu/masyarakat akan dimungkinkan menemukan pribadinya.
Prinsip 3
Belajar adalah suatu konsekuensi dari pengalaman. Seseorang menjadi bertanggung-jawab ketika ia diserahi tanggung awab. Ia menjadi atau dapat berdiri sendiri bila ia mempunyai pengalaman dan pernah berdiri sendiri. Orang tidak akan mengubah perilakunya hanya karena seseorang mengatakan kepadanya untuk mengubahnya
Untuk belajar yang efektif tidak cukup jika hanya dengan memberikan informasi saja, tetapi kepada pelajar tersebut perlu diberikan pengalaman.
Kita tidak cukup hanya dengan mengatakan bahwa immunisasi bagi anak itu penting, tetapi juga memberikan dengan memberikan immunisasi kepada anak sehingga orang tua akan memperoleh peng-alaman ini.
Prinsip 4
Belajar adalah proses kerja sama dan kolaborasi. Kerja sama akan memperkuat proses belajar. Orang pada hakekatnya senang saling bergantung dan saling membantu. Dengan kerja sama, saling berinteraksi, berdiskusi, di samping memperoleh pengalaman dari orang lain juga mengembangkan pemikiran-pemikiran dan daya kreasi individu.
Implikasi prinsip ini di dalam pendidikan kesehatan adalah de¬ngan pembentukan kelompok dan diskusi kelompok yang akan sangat mempermudah proses belajar.
Prinsip 5
Belajar adalah proses evolosi, bukan proses revolusi karena perubahan perilaku memerlukan waktu dan kesabaran.
Perubahan perilaku adalah suatu proses yang lama, karena memerlukan pemikiran-pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan orang lain, contoh dan mungkin pengalaman sebelum menerima atau berperilaku baru.
Bagaimanapun baiknya tujuan belajar tersebut, dan bagaimanapun menguntungkananya bagi dirinya, belajar akan selalu dirasakan sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan dan sangat mengganggu. Untuk itu maka dalam melakukan pendidikan kese¬hatan hasilnya tidak dapat kita peroleh dengan segera, tidak boleh tergesa-gesa, dan memerlukan kesabaran dan ketekunan.
Prinsip 6
Belajar kadang-kadang merupakan suatu proses yang menya¬kitkan. Perubahan perilaku sering menghendaki perubahan per¬buatan atau kebiasaan yang sangat menyenangkan dan sangat berharga bagi dirinya, yang mungkin harus melepaskan sesuatu yang menjadi jalan hidup atau pegangan hidupnya.
Untuk itu maka di dalam mengintroduksikan hal-hal baru yang menghendaki mereka untuk berperilaku baru, sebaiknya dilakukan tidak secara drastis dan radikal. Harus hati-hati, sedikit demi sedikit, sehingga individu/masyarakat mau meninggalkan perilaku lama dengan senang hati, tidak menyakitkan hati dan tidak menimbulkan frustasi.
Prinsip 7
Belajar adalah proses emosional dan intelektual. Belajar dipengaruhi oleh keadaan individu atau si pelajar secara keseluruhan. Belajar bukan hanya semata-mata proses intelektual, tetapi emosi akan menentukan.
Oleh karena itu hasil belajar sangat ditentukan psikologis individu pada saat belajar. Bila seseorang sedang dalam keadaan kalut, murung, frustasi, konflik, dan tidak-puas maka dibawa ke dalam suatu proses belajar.
Demikian juga iklim proses belajar harus diciptakan sedemikian rupa sehingga terasa tidak tegang, kaku dan mati, tetapi harus diciptakan situasi yang hidup, gembira dan tidak terlalu formal
Prinsip 8
Belajar bersifat individual dan unik. Setiap orang mempunyai gaya beiajar dan keunikan sendiri dalam belajar. Untuk itu kita harus meyediakan media belajar yang bermacam-macam sehingga tiap individu dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan keunikan dan gayanya masing-masing.
Mencakup seluruh prinsip-prinsip belajar tersebut di atas, proses belajar yang menguntungkan mempunyai ciri-ciri komunikasi yang bebas dan terbuka, konfrontasi penerimaan, respek, diakuinya hak untuk salah, kerja sama kolaborasi, saling mengevaluasi, keterlibatan tiap individu, aktif, kepercayaan dan sebagainya.