Perkembangan fungsional atau keterampilan artinya tahap pergerakan yang terjadi karena koordinasi atau kerja sama antara bermacam-macam gerakan melalui kematangan belajar, kematangan alat-alat, tulang, sumsum, syaraf, dan perubahan proporsi tubuh, maka anak telah siap untuk menggunakan tubuhnya dengan cara terkoordinasi. Proses ini dimulai dari otot-otot kepala ke anggota badan melihat-tersenyum-memalingkan kepala-kepala tegak-telungkup-memindahkan benda-duduk-merangkak- mengangkat badan-duduk sendiri-jalan berpegangan-berdiri. Dalam hal ini terdapat 4 macam perkembangan fungsional yaitu merangkak, duduk, berjalan, dan manipulasi.
Keterampilan merangkak (6-8 bulan) yang diartikan dengan dapat maju menggunakan tangan dan kaki. Merangkak, badan diangkat dari dasar. Tiarap, badan masih berada pada dasar.
Tahap-tahap yang dilalui dalam keterampilan ini adalah dari telungkup sampai pergerakan maju yang terkoordinasi pada kedua tangan dan kaki (tahap pergerakan dimulai telungkup-merangkak). Posisi bayi baru lahir telungkup.
Usia 3-4 bulan, dapat mengangkat kepala bersandar pada kedua lengannya. Usia 6-8 bulan sudah dapat mengangkat kepala dan dada. Kemudian bayi mulai maju sambil tiarap, mengangkat badannya dan bersandar pada kedua lututnya, mulai mengayunkan badannya ke muka ke belakang. Kemudian bayi berhasil meletakkan salah satu tangannya ke depan demikian seterusnya, sampai saat merangkak tiba. Dan akhimya ia mulai menjelajahi seluruh rumah.
Keterampilan duduk (6-9 bulan) mempunyai tujuan antara lain untuk mendapatkan kebebasan bergerak terutama tangan dan bagian atas. Melaksanakan gerakan halus seperti makan, bermain, bekerja dll. Untuk tercapainya suatu keseimbangan badan supaya dapat duduk dengan baik diperlukan syarat-syarat; dapat mempertahankan kepala dalam posisi tegak, pergerakan dan persendian panggul, kebebasan pergerakan badan yang aktif
Tahap-tahap yang dilalui dalam keterampilan duduk adalah;
- Mula-mula posisi tidur terlentang, setelah beberapa minggu berhasil meletakan kepala ditengah dan melihat ke atas,
- Bila diangkat kedua tangannya, kepala akan terjatuh ke belakang, bila kita pegang dalam posisi duduk dapat menahan kepalanya untuk beberapa menit,
- Akhir bulan 3-4 pertama dapat menegakkan kepalanya dalam posisi duduk,
- Lambat laun akan memperoleh kekuatan pada otot-otot lehernya, bila bayi didudukkan kepala berada dalam satu garis lurus dengan garis tulang belakang, akhimya pada posisi ini bayi dapat mengangkat kepala, '
- Gerakan pada panggul dimulai dengan telungkup, bersandar pada satu sisi, kemudian satu tangan, akhimya dapat mengangkat seluruh tubuh,
6. Posisi kepala tegak pada usia 6 bulan dan dapat duduk bebas pada usia 9 bulan.
Keterampilan berjalan (9-18 bulan.)
Berjalan adalah keterampilan khas pada manusia, merupakan gerakan refleks pada bayi baru lahir, yang akan menghilang pada usia 1-2 bulan.
- Usia 3 bulan bayi masih pasif, bila ditegakan pada dasar lututnya akan ditekuk tidak ada usaha untuk meluruskan,
- Usia 6 bulan bayi akan bereaksi bila kakinya disentuhkan pada dasar, kakinya akan diluruskan dan mengangkat badannya untuk beberapa detik,
- Dengan kematangan/perkembangan otot-otot bayi bergerak jongkok/berdiri bergantian walaupun masih dipegang,
- Akhimya pada usia 9 bulan bayi dapat berdiri tegak pada kedua telapak kakinya sambil berpegangan belum baik menyebabkan terjatuh kembali,
- Dengan latihan ia berhasil berdiri lebih lama, mulailah ia merambat sambil berpegangan pada kursi dll.,
- Sambil berpegangan pada orang tuanya kakinya mulai merangkak satu per satu meskipun keseimbangan belum baik dan koordinasi pada otot-otot dan sendi-sendi belum sempurna. Pada umumnya mulai dapat berjalan pada usia 1 tahun.
Keterampilan manipulasi, meliputi; menutup, membuka, memegang dan sebagai pancaindra. Begitu ia dapat mengarahkan kedua tangannya ia berusaha memegang apa saja yang ada didekatnya seperti, hidung, rambut ibunya dll. Segala sesuatu yang ia lihat, tidak hanya diperlihatkan dengan matanya tetapi juga dengan kedua tangannya. Proses perkembangan keterampilan manipulasi meliputi mengepal dan akan menghilang pada usia 3 bulan. Usia 4 bulan dapat memainkan tangannya. Usia 6 bulan dapat memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain, atau memegangnya dengan kedua tangannya sekaligus. Bersamaan dengan memegang, bayi belajar melepaskan mainan. Usia 9 bulan bayi mulai melepaskan mainan dengan sadar. Usia 12 bulan bayi dapat menaruh mainan dengan sadar ditangan ibunya. Keterampilan memegang dengan ibu jari dan telunjuk, ialah cara memegang sangat khas bagi manusia, dengan tingkat perkembangan yang tinggi.
Perkembangan
Emosi
Kebutuhan utama adalah mendapatkan kepercayaan dan kepastian bahwa anak diterima dilingkungannya. Kehadirannya sangat diinginkan dan dikasihi, yang nantinya menjadi dasar untuk percaya pada diri sendiri. Dimulai dari hubungan yang erat antara orangtua dan bayinya melalui hubungan badaniah, seperti: mendekati, mengelus-elus, memeluk. Ibu secara sadar atau tak sadar menentukan batas-batas banyaknya kepuasan yang akan diberikan kepada anak.
“Rooming in" yaitu perawatan bersama bayi dan ibunya sesudah lahir dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan emosional. Akibat interaksi antara ibu dan anak organisasi mental anak mulai berkembang, yaitu anak belajar membedakan dirinya dengan orang lain. Kebutuhan dasar bayi ialah kepuasan dan mengurangi ketegangan. Orangtua sebaiknya memberikan kedua kebutuhan itu yaitu kepuasan dan frustrasi, ibu yang menentukan berapa banyaknya yang diberikan pada bayi. Misalnya bayi diberikan ASI menurut kebutuhan atau dibiarkan menangis. Sehingga anak memerlukan sejumlah frustrasi untuk belajar mentoleransi tegangan. Pada usia 1 tahun orangtua menerapkan norma-norma dan batas-batas yang ada yang menentukan bayi dan akan membantu dalam perkembangan dirinya. Bila tercapai keseimbangan antara kepuasan dan frustrasi yang dialami, anak dapat menanggulangi tantangan-tantangan yang diberikan orangtua dan lingkungan.
Perkembangan Sosial
Tingkah laku sosial diartikan bagaimana seorang anak bereaksi terhadap orang-orang disekitarnya, pengaruh hubungan itu pada dirinya dan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.
Segera setelah lahir, hubungan bayi dan orang disekitamya mempunyai arti yang sangat penting. Hubungan ini melalui sentuhan kulit, yang dirasakan hangat, halus terutama melalui menyusu pada ibunya.
Usia 2 bulan, bayi mulai mengenal orang yang paling dekat (ibu) mulai tersenyum, suatu cara menyatakan kesenangannya. Perasaan senang akan hubungan itu menandakan kebutuhan yang mendalam untuk berada diantara orang-orang yang mengasihinya.
Usia 6 bulan, mulai mengenal orang-orang yang ada disekitarnya, dan menolak orang-orang yang belum dia kenal.
Usia lebih dari 7 bulan bayi mulai kontak aktif dengan orang lain, yaitu dengan menunjukkan kemauannya, misalnya berteriak-teriak minta perhatian; mulai memperhatikan apa yang dikerjakan orang-orang disekitamya. Usia akhir bulan kesepuluh bayi mulai ngobrol dengan ibunya dan meniru suku kata dan nada. Pada usia 1 tahun terakhir hubungan kontak orangtua dan bayi sedemikian jauhnya sehingga dapat diajak bermain.
Perkembangan Bahasa
Ada 3 bentuk prabahasa normal dalam perkembangan bahasa pada bayi yaitu menangis, mengoceh, dan isyarat. Bayi menyatakan keinginannya atau kebutuhannya melalui bahasa pengganti, terutama menangis dan isyarat. Dalam 2 bulan pertama kehidupan tampak bayi masih banyak tidur. Cara menyatakan kehadirannya hanya dengan menangis. Dengan cara ini ia memberitahu apakah ia lapar, basah atau sakit. Isyarat dipakai bayi sebagai pengganti bahasa, pada anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, isyarat dipakai sebagai pelengkap bahasa.
Oleh karena bahasa dipelajari melalui proses meniru, maka bayi perlu memperoleh contoh yang baik, agar ia dapat menirukan ucapan kata-kata dengan baik. Bayi baru lahir jarang sekali menyatakan perasaan puas, perasaan puas dinyatakan pada usia lebih tua, dengan mengeluarkan suara bernada rendah.
- Usia 3-4 bulan bayi mulai mengeluarkan suara pada saat terbangun. Akhir bulan ke-4 bayi dapat diajak bermain dan tertawa keras, perlu dirangsang untuk menyatakan kese-nangannya.
• Usia 5-6 bulan, mulai ngobrol dengan caranya sendiri yaitu dengan mengeluarkan suara yang nadanya keras, tinggi dan perlahan. Mulai dapat membedakan suara yang menyenangkan dan yang tidak.
- Usia 7-8 bulan mulai menunjukkan kemampuan untuk mengerti terutama kata-kata dari lingkungan dekatnya. Usia 9 bulan bayi menunjukkan usaha pertama untuk bicara dengan mengeluarkan kata-kata wa, wa, pa, pa, ma, ma.
- Usia 10-11 bulan bila bayi ditanyakan mana bapak, ibu atau mainannya ia akan memalingkan kepala dan mencari dengan matanya. Usia 11-12 bulan ia mulai menghubungkan kata-kata “pa-pa, ”ma-ma" pada saat melihat bapaknya atau melihat ibunya, kata lain mam-mam untuk makan dan wau-wau untuk anjing.
- Usia 1 tahun bayi mulai dapat mengerti kata-kata atau kalimat sederhana asal saja sering diulang sehingga mempunyai kesempatan untuk melatih dirinya. Pada usia ini tidak hanya mampu mencari dengan matanya tapi juga mengambil dan memberikan.
Perkembangan Bicara
Prabicara
Usia 6-7 minggu, mengeluarkan suara atau bunyi yang tidak mengandung arti. Meraban adalah suatu permainan dengan tenggorokan, mulut, bibir sehingga selaput suara menjadi lembut dan dapat menghasilkan bunyi tertentu. Bagi bayi tuli mengalami kemunduran, karena waktu meraban tidak ada kontak dengan dunia luar. Sehingga perkembangannya terhenti.
Usia 1-1,5 tahun, anak mengucapkan satu kata, sering untuk menyatakan bermacam-macam benda atau maksud. Anak selalu menyatakan apa yang dilihatnya. Untuk tiap-tiap benda selalu ia ingin tahu apa hamanya. Anak selalu berusaha mendekati bentuk bahasa yang lebih baik, ia sudah menggunakan akhiran dan awalan dan kalimat berita. Misalnya anak sudah dapat mengatakan Ibu Ani sudah makan, ibu di mana? Mau kemana? Anak juga sudah mengenal perbandingan, dapat membedakan antara benda yang satu dengan yang lain, misalnya perbedaan antara meja, radio dan sepeda, dll.
Berbicara dalam kalimat yang panjang dan sempurna
Bicara egosentris, pada usia 2-7 tahun artinya isi bicara lebih mengenal diri sendiri. Misalnya "Ani sekarang sudah cantik karena sudah mandi."
Bicara sosial, peralihan dari bicara egosentris ke bicara yang berlaku di dalam masyarakat.