Snehandu B. Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan bertitik-tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari:
- Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya (behavior intention).
- Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social-support)
- Adanya atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan (accessebility of information).
- Otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau keputusan (personal autonomy).
- Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action situation).
Uraian di a tas dapat dirumuskan sebagai berikut:
B = f(Bl, SS, AI, PA, AS)
Dimana ;
B = Behavior
f = fungsi
BI = Behavior intention
SS = Social support
Al = Accessebility of Information
PA = Personal Autonomy
AS = Action situation
Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat orang terhadap obyek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat sekitarnya, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu untuk mengambil keputusan/bertindak, dan situasi yang memungkinkan ia berperilaku/bertindak atau tidak berperilaku/tidak bertindak.
Seorang ibu yang tidak mau ikut KB, mungkin karena ia tidak ada minat dan niat terhadap KB (behavior intention), atau barangkali juga karena tidak ada dukungan dari masyarakat sekitarnya (social support). Mungkin juga karena kurang atau tidak memperoleh informasi yang kuat tentang KB (accessebility of information), atau mungkin ia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan, misalnya harus tunduk kepada suaminya, mertuanya atau orang lain yang ia segani (personal autonomy).
Faktor lain yang mungkin menyebabkan ibu ini tidak ikut KB adalah karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya alasan kesehatan (action situation).