Mungkin kata-kata di atas yaitu
kehamilan ektopik [ectopic pregnancy] adalah kata-kata yang asing bagi orang awam. Apakah yang disebut dengan kehamilan ektopik, apa saja faktor penyebabnya, bagaimana tanda dan gejala terjadinya kehamilan ektopik, serta bagaimana nasib janin pada kelainan kehamilan ini? Artikel berikut ini akan membahas semua pertanyaan di atas secara singkat, ringkas dan padat untuk memaparkan kembali pengetahuan kepada kita semua tentang salah satu kelainan kehamilan yaitu kehamilan ektopik terganggu atau sering disingkat KET.
Apa dan mengapa disebut kehamilan ektopik?
Kehamilan ektopik adalah suatu kelainan kehamilan dimana kehamilan terjadi pada tempat yang luar biasa [kehamilan ekstra], kehamilan ini terjadi pada tempat yang tidak normal dimana hasil konsepsi [yaitu pertemuan antara ovum dan sperma] berimplantasi atau bernidasi di luar endometrium. Kehamilan ini secara umum disebut kehamilan luar kandungan [disebut graviditas ekstra uterina]. Dikatakan terganggu karena tempat yang menjadi implantasi hasil konsepsi adalah bukan tempat yang seharusnya untuk hasil konsepsi tumbuh dan berkembang, sehingga tempat luar ini akan mengalami gangguan karena bertambah besarnya hasil konsepsi seiring bertambahnya usia kehamilan.
Kehamilan jenis ini dapat terjadi pada :
- Tuba [yang paling sering]
- Ovarium
- Rongga perut.
- Canalis Cervikalis
Apa saja faktor penyebabnya?
Secara pasti belum diketahui dengan pasti penyebabnya, namun ada beberapa faktor penyebab yang mungkin menjadi penyebab dari kehamilan ekstra ini, yaitu antara lain sebagai berikut :
- Faktor uterus [disebut rahim], yaitu antara lain ; faktor dari rahim yang pertama adalah adanya tumor yang menekan rahim, faktor yang kedua dari rahim adalah karena rahim yang mengalami hypoplasia [disebut rahim yang mengecil]
- Faktor Tuba [disebut saluran penghantar], yaitu antara lain : adanya penyempitan lumen tuba karena infeksi, yang kedua adalah karena tuba sempit, panjang dan berkelok-kelok, yang ketiga adalah karena gangguan fungsi rambut getar atau silia pada tuba, sterlisasi tuba yang tidak sempurna, Endometriosis tuba [infeksi pada tuba dan endometrium], kelainan kongenital pada tuba, perlekatan tuba dan lekukan, tumor lain yang menekan tuba, lumen tuba kembar dan sempit.
- Faktor ovum, yaitu antara lain : migrasi eksterna [keluar] dari ovum, perlekatan membran granulosa, migrasi interna ovum.
Gejala dan tanda adanya KET antara lain ;
- Rasa nyeri pada perut terutama setelah melakukan aktifitas angkat berat.
- Amenorea.
- Perdarahan pervaginam atau perdarahan lewat rahim. Hal ini terjadi karena dengan metinya telur di decidua mengalami degenerasi dan nekrose [disebut kematian jaringan] kemudian dikeluarkan lewat vagina. Biasanya perdarahan yang terjadi hanya sedikit-sedikit.
- Shock hipovolemik atau shock yang terjadi karena kekurangan volume.
- Rasa nyeri baru dan nyeri leher. Hal ini dikarenakan adanya iritasi pada diafragma.
- Nyeri perut saat dilakukan pemeriksaan palpasi, biasanya pada pemeriksaan palpasi akan ditemukan perut kembung dan tegang.
- Nyeri saat dilakukan pemeriksaan vagina touche.
- Rahim membesar tetapi sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan kehamilan intra uteri [dalam rahim].
- Gangguan kecing.
- Pada pemeriksaan lab. Kadar Hemoglobin [HB] menurun.
Nasib dari kehamilan ektopik dengan letak pada daerah tuba
- Terjadi abortus tuba 65 % : Hasil konsepsi dan perdarahan bisa keluar ke arah cavum uterus [rongga rahim] dan kemudian dikeluarkan pervaginam atau keluar ke rongga abdomen sehigga terjadi perdarahan retro uteri.
- Terjadi rupture/rusak-pecah tuba 35 % : Terjadi robekan kecil, hasil konsepsi tetap tinggal di dalam tuba sehingga terjadi perdarahan. Terjadi robekan besar, hasil konsepsi keluar dan masuk dalam rongga perut [cavum abdomen].
- Hasil konsepsi akan mati dan bersamaan dengan darah berada dalam retro uteri.
- Bila janin agak besar dan mati akan menjadi litopedion [kerangka dan akan hilang] dalam rongga perut.
- Janin yang keluar tuba diselubungi kantong amnion dan plasenta akan keluar dari uterus dan tumbuh terus sehingga terjadi kehamilan dalam rongga perut atau disebut kehamilan abdomen.
Kehamilan ektopik ovarial, antara lain sebagai berikut :
- KET intra follicular adalah kehamilan ektopik yang terjadi dimana nidasi atau implantasi hasil konsepsi terjadi pada folikel.
- KET Superficial, adalah kehamilan ektopik dimana nidasi terjadi pada permukaan ovarium.
- KET Interstitial, adalah kehamilan ektopik dimana nidasi terjadi pada pers interstitialis dari ovarium.
Kehamilan ektopik Abdominal
- KET abdominal primer, implantasi sesudah dibuahi langsung pada peritoneum atau rongga abdomen [disebut rongga perut]
- KET abdominal sekunder, terjadi kehamilan bila embrio yang masih hidup dari tempar-tempat primerl. Misalnya dari tuba abortus atau rupture kemudian tumbuh lagi pada abdominal.
Kehamilan ektopik servikal [cervix] adalah kehamilan dimana nidasi pada kanalis cervikalis.
Pengobatan
- Operasi untuk menghentikan perdarahan.
- Operasi dilaksanakan setelah shock teratasi
Kehamilan ektopik bisa juga sempai usia aterm [cukup bulan]. Namun. bila kita sudah mengetahui adanya kehamilan ektopik, walaupun belum terganggu, maka kira harus mengakhiri kehamilan ini, tanpa harus memperhatikan umur kehamilannya. Sebab kehamilan ini mempunyai resiko bahaya yang sangat besarbisa terjadi perdarahan yang sangat hebat dan sulit di atasi. Apabila terjadi kasus seperti ini, maka plasenta dibiarkan dengan tujuan agar plasenta menjadi nekrotik [jaringan mati] dan hanya anaknya yangt di ambil. Jaringan nekrotik tersebut akan hilang dan diserap tubuh dengan sendirinya.