Apa itu infeksi herpes genitalis?
Herpes genitalis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang menyerang pada kulit atau selaput lendir/membrane mukosa dari mulut atau alat kelamin seseorang.
Herpes genitalis disebabkan oleh Herpes simpleks virus (HSV), yang dapat menyebar melalui sekresi dari mulut atau alat kelamin selama kontak seksual. Herpes menyebabkan luka, lecet, atau ruam pada kulit orang yang terinfeksi (di mulut, alat kelamin, dan dubur), yang dapat terasa sangat perih dan menyakitkan. Sekitar satu dari lima orang dewasa di Amerika Serikat memiliki
herpes genitalis.
Bagaimana Cara Penularan Herpes dari orang ke orang?
- Herpes ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui vagina, oral, dan anal ketika hubungan seksual (melakukan atau menerima). Secara umum, Anda dapat terinfeksi herpes ketika kulit Anda, vagina, penis, anus, atau mulut kontak secara langsung dengan seseorang yang sudah memiliki herpes.
- Herpes lebih sering ditularkan melalui kontak dengan kulit orang yang terinfeksi yang memiliki luka yang jelas terlihat, lecet, atau ruam karena infeksi herpes.
- Seseorang yang telah terinfeksi herpes di masa lalu tetapi tidak memiliki luka herpes aktif masih berpotensi bisa menularkan infeksi kepada orang lain melalui kontak seksual (melalui mulut atau cairan genital).
Apa saja tanda dan gejala herpes genitalis?
- Gejala yang paling umum dari herpes genitalis adalah adanya luka, lecet, dan ruam pada kulit dekat dengan mulut, alat kelamin, atau anus. Sebelum luka muncul, orang yang terinfeksi mungkin merasa kesemutan, gatal, terbakar, atau rasa sakit pada kulit di mana luka akan muncul.
- Pada wanita dapat mengalami gejala-gejala pada bibir luar vagina (labia), vagina, leher rahim, sekitar anus, dan pada paha atau bokong.
- Pada Pria dapat mengalami gejala-gejala pada penis, skrotum, sekitar anus, di paha atau bokong.
- Baik pria maupun wanita dapat mengalami gejala-gejala di lidah, mulut, mata, gusi, bibir, jari, dan bagian lain dari tubuh
- Sebagian orang yang terinfeksi HSV (Herpes Simpleks Virus) tidak menyadari bahwa mereka sudah terkena herpes. Beberapa orang dengan infeksi HSV tidak pernah mempunyai luka atau memiliki gejala yang sangat ringan yang sering keliru dan hanya dianggap sebagai gigitan serangga.
- Jika tanda-tanda dan gejala yang terjadi selama periode outbreak awal (dalam waktu dua minggu setelah virus ditularkan melalui hubungan seksual), mereka sering merasakan adanya gejala. Bentuk Melepuh, yang pecah dan cenderung seperti luka (borok) yang dapat memakan waktu dua sampai empat minggu untuk menyembuhkan. Selain itu, orang yang terinfeksi mengalami luka selama periode outbreak pertama dapat mengalami gejala-gejala mirip flu, seperti demam, sakit otot, dan pembengkakan kelenjar limfe.
- Orang yang didiagnosis dengan episode pertama dari infeksi herpes genitalis biasanya dapat diekspektasik untuk mengalami gejala ulangan (kambuh) empat atau lima dalam waktu satu tahun. Seiring waktu, kambuh dapat terjadi lebih sering.
Apa saja komplikasi dari herpes genitalis?
- Pada Ibu hamil yang mengalami infeksi herpes aktif pada alat kelamin atau di jalan lahir mereka ketika mereka menularkan infeksi pada bayi mereka yang baru lahir, hal ini dapat menyebabkan kondisi yang sangat berbahaya bagi bayi, antara lain infeksi otak (meningitis, ensefalitis), infeksi kulit kronis, keterlambatan perkembangan yang berat, atau kematian.
- Risiko tertinggi pada bayi terjadi ketika seorang wanita terinfeksi HSV selama kehamilan dan mengalami masa outbreak primer pada waktu penularan kepada bayi.
- Wanita yang memiliki riwayat herpes tetapi yang hanya memiliki sesekali outbreak biasanya jarang menularkan infeksi kepada bayinya.
- Pada Orang-orang dengan outbreak herpes aktif lebih mungkin untuk tertular HIV (virus penyebab AIDS), dan orang-orang HIV-positif dengan herpes wabah aktif lebih mungkin untuk menularkan HIV kepada orang lain.
- Pada orang-orang dengan sistem kekebalan atau imunitas tubuh yang lemah (seperti pada orang yang menderita AIDS, menjalani terapi kemoterapi, atau konsumsi kortison dosis tinggi), herpes dapat menyebabkan komplikasi berat pada otak, mata, tenggorokan, hati, sumsum tulang belakang, atau paru-paru.
Apakah kita berisiko untuk tertular herpes genitalis?
Anda lebih mungkin untuk mendapatkan IMS hepes Genitalis jika Anda:
- Memiliki banyak atau berganti-ganti pasangan,
- Tidak menggunakan kondom saat berhubungan intim
- Memiliki pasangan dengan sejarah mempunyai penyakit IMS
- Memiliki pasangan hubungan dan tidak tahu sejarah penyakit IMS-nya
- Melakukan hubungan intim melalui vagina, oral, atau anal dengan pasangan yang memiliki tanda-tanda dan gejala herpes genitalis
Cara Mendapatkan pemeriksaan/test untuk herpes genitalis?
- Rumah sakit atau Penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosa herpes genital melalui pemeriksaan atau inspeksi secara visual jika pasien sedang mengalami outbreak/gejala serangan/wabah, dan dengan mengambil sampel dari luka dan memeriksanya di laboratorium.
- Infeksi HSV dapat didiagnosis antara masa outbreak dengan menggunakan tes atau pemeriksaan darah. Tes darah, akan mendeteksi antibodi terhadap infeksi HSV, test ini dapat membantu, meskipun hasilnya tidak selalu jelas.
Pengobatan herpes genital
- Tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan herpes genital.
- Meskipun mahal, obat antivirus (seperti asiklovir) dapat mempersingkat dan mencegah masa outbreak/serangan/wabah selama pasien mengkonsumsi obat.
- Obat antivirus dapat mengurangi kemungkinan penularan herpes kepada pasangannya.
Bagaimana Cara mencegah agar terhindar dari herpes genital?
Beberapa usaha pencegahan yang bisa anda lakukan untuk menghindarkan diri anda agar tidak tertular herpes genitalis antara lain :
- Usahakan hanya memiliki satu pasangan (monogamy) dan mengetahui status penyakit IMS pasangan anda dan sehingga anda dapat mengetahui dan meminimalisir dari penularan herpes genitalia
- Menggunakan kondom lateks secara konsisten dan benar ketika berhubungan untuk mengurangi risiko penularan herpes.
- Setiap tanda gejala outbreak/serangan wabah adalah merupakan tanda untuk berhenti berhubungan seksual.
- Jika seseorang telah didiagnosis dan diobati sebagai penderita herpes, dia harus menghubungi semua pasangannya untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau tempat pelayanan kesehatan.
- Dengan tidak melakukan hubungan adalah cara paling aman dan pasti untuk menghindari penularan atau tertularnya infeksi herpes..