Sebuah hasil studi penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal Arthritis dimana penelitian tersebut bertujuan membandingkan antara
ekstrak jahe dengan obat umum
anti nyeri seperti betametason (kortison) dan ibuprofen untuk pengobatan pada penyakit osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Ibuprofen adalah
obat anti nyeri yang sering dan popular banyak digunakan (seperti Advil atau Motrin), dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya efek pada produksi sitokin. Sitokin adalah zat atau substansi yang mengatur kekebalan tubuh yang mempunyai efek samping mengakibatkan inflamasi pada tubuh, oleh karena itu terkait dengan nyeri.
Pada penelitian ini, baik betametason dan ekstrak jahe dapat mengurangi sitokin dalam jumlah yang sebanding. Para pakar dalam penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa, sejumlah "ekstrak jahe sama efektifnya dengan sebuah obat anti-inflamasi seperti betametason dalam hal ini menggunakan merek vitro."
Hingga pada saat ini, betametason telah digunakan selama puluhan tahun untuk menghilangkan atau mengurangi rasa sakit/nyeri, hal ini juga berhubungan dengan banyaknya efek samping yang serius pada penggunaannya, antara lain: gangguan penglihatan, berat badan, pembengkakan, sesak napas, depresi, kejang, pankreatitis, aritmia jantung, kelemahan otot, tekanan darah tinggi atau hipertensi, sakit kepala berat, kecemasan, nyeri dada, gangguan tidur, jerawat, penyembuhan luka yang lambat, dan lebih banyak lagi efek samping yang lainnya.
Berbeda dengan penggunaan Jahe. Jahe adalah merupakan obat alami yang kuat berfungsi sebagai anti-inflamasi yang aman untuk digunakan dalam pengobatan.
Dari hasil Penelitian lainnya oleh Dr Krishna C. Srivastava, seorang peneliti terkenal di dunia yang meneliti pengaruh terapi rempah-rempah, di Odense University di Denmark, menemukan bahwa jahe merupakan obat anti-nyeri yang efektif dan unggul.
Dalam satu penelitian, Dr Srivastava memberikan sejummlah kecil jahe pada pasien rematik setiap hari selama tiga bulan. Sebagian besar orang yang mengalami perlakuan tersebut menampakkan perbaikan yang signifikan dalam mengurangi rasa sakit, bengkak, dan kekakuan pada pagi hari dengan mengonsumsi jahe setiap hari.
Dr Srivastava pada penelitiannya juga menemukan bahwa penggunaan jahe lebih unggul daripada pemakaian non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti Tylenol atau Advil hal ini dengan alas an bahwa obat NSAID hanya bekerja pada satu tingkat: untuk memblokir pembentukan senyawa inflamasi. Sedangkan Jahe, selain memblok pembentukan inflamasi senyawa-prostaglandin dan leukotrien-dan juga memiliki efek antioksidan yang memecah inflamasi yang ada dan keasaman dalam cairan di dalam sendi.
Penelitian lebih lanjut dalam yang dipublikasikan dalam Journal of Pain juga melaporkan bahwa jahe adalah sebuah anti inflamasi alamiah yang bekerja efektif membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Baik jahe mentah maupun jahe yang dipanaskan yang digunakan dalam penelitian mempunyai efektivitas yang sama. Para peneliti dan ilmuwan ;ebih khusus memfokuska penelitian untuk mengeksplorasi efek atau pengaruh jahe pada nyeri otot.
Jahe telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun dalam pengobatan Ayurveda di India sebagai makanan anti-inflamasi alami.
Beberapa Cara memperoleh Jahe untuk mengurangi rasa nyeri (telah terbukti pada kasus arthritis):
- Tambahkan jahe dalam bentuk cincang atau jahe segar dalam sup, semur, tumis, dan resep lainnya. Jahe bisa menjadikan masakan anda lebih gurih.
- Tambahkan jahe segar ketika anda membuat jus. Hal Ini bisa anda gabungkan dengan banyak sayuran dan buah-buahan, seperti wortel atau apel.
- Kapsul-Jahe (Zingiber officinale) juga sudah banyak tersedia sebagai bahan suplemen.
- Jahe dalam bentuk Cincang, atau jahe segar bersama dengan air dan direbus dalam panci selama 45 menit sampai satu jam. Kemudian diminum hangat atau dengan es, sebagai teh. Tambahkan beberapa tetes dari stevia untuk mempermanis (stevia adalah ramuan pemanis alami).
- Jahe juga tersedia dalam bentuk tingtur alkohol. Dosis yang umum digunakan adalah 30 tetes tiga kali sehari. Hindari ekstrak alkohol jika Anda seorang pecandu alkohol, mempunyai penyakit hati, atau diabetes.