Berat Badan lahir Rendah atau BBLR adalah kelahiran bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. BBLR dapat dikelompokkan menjadi 2:
- Prematur, bila bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan kurang dari 2500 gram.
- Dismatur, bayi lahir pada umur kehamilan lebih dari 37 minggu dengan berat badan kurang dari 2500 gram.
Bayi Prematur
Tanda-tanda Bayi Prematur:
- Panjang badan kurang dari 46 cm.
- Berat badan kurang dari 2500 gram.
- Kulit kemerah-merahan tipis mengkilap.
- Kepala relatif lebih besar jika dibanding badannya.
- Rambut lanugo (rambut lembut) masih banyak terutama di daerah kuduk dan kuping.
- Kuku belum sampai keujung jari.
- Rambut belum panjang dan luas.
- Pada bayi wanita labia mayora belum menutupi labia minor, pada bayi laki-laki testis belum turun.
- Tangis sangat lemah daya hisap sangat kuat.
- Kulit ditutupi vemiks kaseosa (lemak yang menutupi kulit).
- Kulit di telapak tangan dan kaki tampak licin dan belum terlihat garis-garis transversal.
Penyebab Kelahiran Prematur:
- Keadaan ibu sebelum hamil
- Kelainan uterus kongenital.
- Kelainan servik.
- Penyakit jantung.
- Diabetes mellitus.
- Ibu muda kurang dari 16 tahun atau ibu berumur atau lebih dari 35 tahun.
- Sosial ekonomi rendah.
- Keadaan ibu pada waktu hamil
- A P B (Ante Partum Blooding/perdarahan sebelum melahirkan).
- Infeksi akut
- Toksemia gravidarum/keracunan pada waktu hamil
- Trauma fisik
- Tindakan operatif
- Status perkawinan.
- Kehamilan ganda.
- Hidramnion.
- Kelainan kongenital.
Tindakan Keperawatan Bayi Prematur (BBLR).
Prinsip perawatan bayi prematur (BBLR):
- Mencegah kedinginan.
- Mencegah Infeksi.
- Pemberian minum/nutrisi yang cukup.
- Istirahat cukup.
Tindakan keperawatan pada bayi lahir, secara umum:
- Resusitasi, membersihkan jalan napas, menghitung Apgar Score, dan memberi tindakan bila asfiksia/sesak atau tidak bisa bernafas.
- Memotong dan merawat tali pusat.
- Memandikan bayi dengan kapas minyak kelapa hangat steril.
- Melaksanakan pengukuran antropometri, berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada.
- Memeriksa fisik bayi dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki untuk melihat adakah kelainan, jangan lupa periksa anusnya.
- Bila memungkinkan pasang pakaian bayi.
- Merawat mata bayi dengan menetesi/mengolesi dengan poligran/salep mata.
- Memasang peneng (tanda pengenal).
- Bayi dirawat dalam inkubator, tidak perlu memakai selimut kecuali bila lampu mati. Kalau berat badan bayi sangat kecil dibawah 2000 gram tidak usah dipasang pakaian untuk mempermudah melihat pemapasan bayi.
Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi dismatur:
- Panjang badan lebih dari 45 cm, berat badan lebih dari 2500 gr.
- Kulit kering dan keriput.
- Rambut panjang dan banyak.
- Kuku sudah melewati ujung jari.
- Tangis dan daya hisap lebih kuat.
Penyebab Kelahiran Bayi Dismatur:
- Pre eklampsia (adanya tekanan darah tinggi, oedem/pembengkakan pada kaki, protein pada air seni).
- Hipertensi.
- Kelainan pembuluh darah ibu.
- Ibu perokok
- Infeksi kronis
- Kelainan kongenital.
- Kelainan ganda.
- Faktor plasenta (kelainan plasenta)
Perawatan bayi dengan inkubator.
Segera setelah lahir sampai beberapa hari bayi akan mengalami ancaman terhadap kestabilan suhu tubuhnya. Bayi prematur cenderung mudah kehilangan panas tubuh karena memiliki sedikit lapisan lemak subkutan, dan juga dipengaruhi oleh rasio permukaan tubuh dan berat badan, dan jumlah cadangan glikogen.
Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi melalui cara
- radiasi (kehilangan panas karena pancaran tubuh terhadap suhu lingkungan),
- konduksi (kehilangan panas karena bersentuhan dengan permukaan permukaan dimana bayi diletakkan),
- konveksi (kehilangan panas dari kulit terhadap udara yang bergerak), dan evaporasi (kehilangan panas karena menguap dan berhubungan dengan kelembaban).
Akibat kehilangan panas ini dapat menyebabkan hipotermi dan berlanjut menjadi hipoglikemia, asidosis metabolik, peningkatan kebutuhan oksigen, dan gangguan pembekuan darah yang mengan-cam kehidupan.
Inkubator adalah suatu alat yang diciptakan untuk menciptakan kondisi optimal dari suhu, kelembaban, dan suplai oksigen untuk melangsungkan kehidupan bayi seperti situasi dalam kandungan ibunya. Inkubator memiliki kelengkapan alat sebagai berikut:
- Lampu, berwarna merah atau orange yang digunakan untuk mengatur mekanisme panas.
- Pengontrol suhu, bagian ini mengkalibrasi suhu kamar yang diinginkan. Apabila suhu inkubator tidak sesuai dengan kebutuhan bayi, dapat diturunkan sekitar 1-1/2.
- Lubang saluran oksigen (oxigen inlet), saluran berdiameter sekitar 0,5 cm untuk mengalirkan oksigen sesuai kebutuhan bayi. Alat ini dilengkapi dengan flowmeter dan alat analisa oksigen (oxigen analizer).
- Humidity, adalah alat untuk menciptakan kelembaban yang dilengkapi dengan reservoir untuk menampung air pelembab (aqua steril) yang harus diganti tiap 24 jam.
- Fasilitas penimbang berat badan, alat ini terdapat pada inkubator yang lengkap di mana bayi ditimbang berat badannya tanpa harus mengeluarkannya dari inkubator.
- Termometer inkubator, merupakan termometer digital yang akan mengukur suhu inkubator dengan sendirinya sesuai yang diinginkän.
Tujuan perawatan dengan inkubator:
- Menciptakan suhu kamar yang optimal sesuai dengan kebutuhan bayi
- Mencegah infeksi
- Menciptakan konsentrasi oksigen yang sesuai dengan kebutuhan bayi
- Memenuhi kelembaban yang dibutuhkan untuk lingkungan bayi
- Untuk memudahkan penanganan, pelayanan dan pengawasan. Dalam hal ini di dalam inkubator kita dapat melakukan pelayanan perawatan seperti terapi sinar (photo terapy), memasang monitor EKG, pemasangan wingneedle, kateter umbilikal, tranfusi dll.
Indikasi pasien (bayi) dirawat dalam inkubator.
- Bayi kurang bulan, sehat atau sakit
- Bayi kecil kurang dari 2000 gram, sehat atau sakit
- Bayi lebih dari 2000 gram keadaan sakit terutama kesulitan bernapas
- Bayi yang mengalami operasi (pasca operasi) sebelum pemulihan
Dalam penggunaan inkubator pengukuran suhu dipengaruhi oleh usia dan berat badan bayi (lihat gambar Suhu Inkubator Sesuai dengan Berat badan bayi di bawah ini).
Melakukan "weaning”, atau penyapihan dapat dilakukan pada bayi yang sudah stabil suhu tubuhnya, tidak memerlukan infus dan alat bantu pernafasan, berat badan mendekati 2000 gram. Bayi ini kemudian dirawat secara “rooming in” sehingga perawatan dapat melibatkan ibu.
Gambar pengaturan Suhu inkubator sesuai dengan berat badan bayi.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan.
Makanan yang baik bagi bayi adalah ASI on demand, diberikan tanpa makanan lain sampai usia 4 bulan, setelah usia lebih dari 4 bulan perlu diberikan makanan tambahan, namun demikian untuk mencegah pemberian kurang, perlu kiranya dibuat jadwal (lihat gambar cara pemberian minum bayi premature berdasarkan berat badan dan dari usia atau hari pertama lahir dan hari berikutnya).
Pemberian minum harus dengan hati-hati karena bayi tersebut sering muntah dan mencret di samping itu bayi malas minum, pemberian harus sabar. Apabila tidak habis sisanya boleh diberikan dengan sonde atau pipet (penetes).
Setelah bayi selesai minum usap-usap halus pada punggung bayi hingga sendawa atau kalau perawatnya sangat sibuk, bayi ditidurkan setengah duduk dengan kepala miring kesalah satu sisi.
Cukup Istirahat
Usahakan bayi jangan sering diangkat-angkat. Hindarkan dari hal-hal yang dapat menimbulkan rangsangan sehingga bayi terganggu tidurnya.
Gambar cara pemberian minum bayi premature berdasarkan berat badan dan dari usia atau hari pertama lahir dan hari berikutnya