Suatu Contoh, Angka kematian bayi di suatu daerah adalah 125—150%o artinya bahwa 125-150 bayi dari 1000 bayi yang lahir hidup, meninggal dunia sebelum umur satu tahun.
Macam-macam angka kematian bayi. Kematian bayi dibagi 2 bagian:
- Kematian perinatal yaitu jumlah kematian bayi yang lahir mati, dan bayi yang meninggal sebelum umur satu minggu.
Penyebabnya:
- Umur ibu lebih dari 40 tahun/lebih muda dari 18 tahun
- Kehamilan pertama
- Kehamilan ke 5/Iebih
- Preeklamasi
- Perdarahan pascapartum (setelah melahirkan)
- Persalinan lama
- Kelahiran kembar
- Kelahiran dini/kelahiran lama
- Infant loss yaitu jumlah lahir mati dan kematian bayi atau jumlah kematian perinatal dan kematian bayi setelah minggu pertama.
Penyebabnya, pada umur ini mudah diserang oleh penyakit, misalnya penyakit alat pemapasan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan anak:
- Indikator kesehatan anak, sebagai indikator yang peka terhadap kesehatan anak ialah:
- Angka kematian bayi
- Angka kematian anak balita
- Angka kesakitan
- Status gizi
- Angka harapan hidup waktu lahir
- Masalah umum kesehatan anak, masalah kesehatan dan pertumbuhan anak dipengaruhi oleh karena kurang gizi dan penyakit-penyakit infeksi.
- Faktor-faktor lain:
- Penduduk, prosentase jumlah anak usia 10-14 tahun sebanyak 40% atau lebih dari seluruh penduduk merupakan beban besar.
- Sosial budaya, menyangkut tingkat pendidikan ibu kebiasaan dan kepercayaan yang merugikan kesehatan.
- Ekonomi, kemampuan masyarakat dalam memberikan sumbangan ekonomi terhadap kesehatan..
- Kondisi lingkungan fisik dan biologi, kondisi lingkungan ini dalam keadaan yang jelek dapat memudahkan penyebaran penyakit infeksi.
- Transportasi dan komunikasi, merupakan masalah yang mempengaruhi jangkauan pelayanan.
- Kebijakan kesehatan, keputusan-keputusan politis berpengaruh terhadap kesehatan.
- Status kesehatan ibu, mempengaruhi terhadap kesehatan anak,
Upaya kesehatan untuk
menurunkan angka kematian bayi:
- Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan
- Menigkatkan Pelayanan ibu hamil.
- Usaha Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK): pendidikan gizi melalui KMS, hasil baik.
- Vaksinasi
- Peningkatan anggaran belanja dalam bidang kesehatan
- Peran serta masyarakat.
- Kerjasama lintas sektoral untuk memenuhi kebutuhan dasar anak.