Di dalam kegiatan belajar terdapat tiga persoalan pokok, yakni persoalan masukan (input), proses, dan persoalan keluaran (output). Persoalan masukan menyangkut subyek atau sasaran belajar itu sen-diri dengan berbagai latar belakangnya. Persoalan proses adalah mekanisme atau proses terjadinya perubahan kemampuan pada diri subyek belajar.
Di dalam proses ini terjadi pengarah timbal-balik antara berbagai faktor, antara lain subyek belajar, pengajar atau fasiIitator belajar, metode yang digunakan, alat bantu belajar, dan atau bahan yang dipelajari. Sedangkan keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sendiri, yang terdiri dari kemampuan baru atau perubahan baru pada diri subyek belajar. Proses kegiatan belajar tersebut dapat digambarkan pada Bagan di bawah ini.
Bagan Proses Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi.
Beberapa ahli pendidikan, antara lain J. Guilbert, mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar ini ke dalam empat kelompok besar, yakni
- Faktor materi,
- Lingkungan,
- Iinstrumental dan
- Faktor individual subyek belajar.
Faktor yang pertama, materi atau hal yang dipelajari, ikut menentukan proses dan hasil belajar. Misalnya, belajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan akan menentukan perbedaan proses belajar.
Faktor yang kedua adalah lingkungan yang dikelompokkan menjadi dua, yakni lingkungan fisik yang antara lain terdiri dari suhu, kelembaban udara, dan kondisi tempat belajar. Sedangkan faktor lingkungan yang kedua ialah lingkungan sosial, yakni manusia dengan segala interaksinya serta representasinya seperti keramaian atau kegaduhan, lalu lintas, pasar dan lain sebagainya.
Faktor yang ketiga, instrumental, yang terdiri dari perangkat keras (hardware) seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peraga dan perangkat lunak (software) seperti kurikulum dalam pendidikan formal), pengajar atau fasilitator belajar serta metode belajar mengajar. Untuk memperoleh hasil belajar yang efckrif. faktor instrumental ini dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan materi dan subyek belajar. Misalnya metode untuk belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah, sedangkan untuk belajar sikap dan tindakan, ketrampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode diskusi kelompok, demonstrasi, bermain peran (role play) atau metode permainan.
Faktor yang keempat, kondisi individual subyek belajar yang dibedakan ke dalam kondisi fisiologis seperti kekurangan gizi, dan kondisi panca indera (terutama pendengaran dan penglihatan). Sedangkan kondisi psikologis, misalnya intelijensi, pengamatan, daya tangkap, ingatan, motivasi, dan lain sebagainya.