Di dalam Diagram tentang Hubungan Status Kesehatan perilaku dan pendidikan kesehatan pada artikel sebelumnya telah diilustrasikan bahwa pendidikan kesehatan sebagai usaha intervensi untuk meng¬arahkan perilaku kepada 3 faktor pokok, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong. Strategi dan pendekatan untuk ketiga faktor tersebut berbeda-beda, meskipun tidak secara eksplisit. Dari perbedaan strategi dan pendekatan tersebut berakibat dikembangkannya mata-mata ajaran atau sub-disiplin ihnu sebagai bagian dari pendidikan kesehatan. Mata-mata ajaran tersebut adalah:
Ilmu Komunikasi
Komunikasi di sini diperlukan untuk mengkondisikan faktor- faktor predisposisi. Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, adanya tradisi, kepercayaan yang negatif tentang penyakit, makanan, lingkungan dan sebagainya, mengakibatkan mereka tidak berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Untuk itu maka diperlukan komunikasi, pemberian informasi-informasi kesehatan. Untuk berkomunikasi yang efektif para petugas kesehatan perlu dibekali ilmu komunikasi, termasuk media komunikasinya.
Ilmu Dinamika Kelompok
Dinamika keiompok adalah salah satu metode pendidikan kesehatan yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada sasaran pendidikan. Oleh sebab itu dinamika kelompok diperlukan dalam mengkondisikan faktor-faktor predisposisi perilaku kesehatan, dan harus dikuasai oleh setiap petugas kesehatan.
Ilmu Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
Untuk memperoleh perubahan perilaku yang diharapkan secara efektif diperlukan faktor-faktor pendukung yang berupa sumber-sumber dan fasilitas yang memadai. Sumber-sumber dan fasilitas-fasilitas tersebut sebagian harus digali dan dikembangkan dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus mampu untuk mengorganisasikan komunitasnya sendiri untuk berperan serta dalam penyediaan fasilitas-fasilitas. Untuk itu maka para petugas kesehatan harus dibekali Ilmu Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM).
Ilmu Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
PKMD pada dasamya adalah bagian dari PPM. Bedanya, PKMD ini lebih khusus, mengarah kepada kesehatan. PKMD pada prinsipnya adalah wadah partisipasi masyarakat dalam bidang pengembangan kesehatan. Filosofi dari PKMD adalah pelayanan kesehatan untuk mereka, dari mereka, dan oleh mereka. Di samping itu PKMD adalah bentuk operasional dari Primary Health Care yang merupakan wahana untuk mencapai kesehatan untuk semua, dan merupakan kesepakatan intemasional (Dekiarasi Alma Atta). Oleh sebab itu semua petugas kesehatan harus dibekali dengan PKMD ini.
Ilmu Pemasaran Sosial (Sosial Marketing)
Untuk memasyarakatkan produksi (Products) kesehatan baik yang berupa peralatan, fasilitas maupun jasa-jasa pelayanan, perlu usaha pemasaran. Pemasaran jasa-jasa pelayanan ini menurut istilah dunia bisnis disebut pendidikan kesehatan. Pemasaran sosial diperlukan untuk intervensi pada faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor pendorong dalam perubahan perilaku masyarakat.
Ilmu Pengembangan Organisasi
Agar institusi kesehatan sebagai organisasi pelayanan kesehatan, dan organisasi-organisasi masyarakat mampu berfungsi sebagai faktor pendukung dan pendorong perubahan perilaku kesehatan masyarakat, maka perlu dinamisasi dari organisasi-organisasi tersebut.
Ilmu Pendidikan dan Pelatihan
Semua petugas kesehatan, baik dilihat dari jenis maupun tingkatnya, pada dasamya adalah pendidik kesehatan (health educator). Di tengah-tengah masyarakat petugas kesehatan menjadi tokoh panutan di bidang kesehatan. Untuk itu maka petugas kesehatan harus mempunyai sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Demikian pula petugas-petugas lain atau tokoh-tokoh ssasyarakat. Mereka juga merupakan panutan perilaku, termasuk perilaku kesehatan. Oleh sebab itu mereka harus mempunyai sikap dan perilaku yang positif. Sikap dan perilaku petugas kesehatan dan petugas-petugas lain merupakan pendorong atau penguat perilaku sehat masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut maka petugas kesehatan dan para petugas lain harus memperoleh pendidikan pelatihan khusus tentang kesehatan atau pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku.
Ilmu Pengembangan Media (Teknologi Pendidikan Kesehatan)
Dalam proses pendidikan kesehatan agar diperoleh hasil yang efektif diperlukan alat bantu atau media pendidikan. Fungsi media dalam pendidikan adalah sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan tentang kesehatan.
Ilmu Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan Kesehatan
Untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan dan evaluasi. Perencanaan dan evaluasi program pendidikan kesehatan mempunyai kekhususan bila dibandingkan dengan program dan evaluasi program-program kesehatan yang lain. Hal ini karena tujuan program pendidikan sebagai indokator keberhasilan dari program pendidikan kesehatan adalah pengetahuan, sikap dan perilaku sasaran yang memerlukan pengukuran khusus. Oleh sebab itu untuk evaluasi secara umum ini kepada mereka perlu diberikan perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan.
Antropologi Kesehatan
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-budaya. Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan, petugas kesehatan harus menguasai berbagai macam latar belakang sosio-budaya masyarakat yang bersangkutan. Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasai antropologi, khususnya antropologi kesehatan.
Ilmu Sosiologi Kesehatan
Latar belakang sosial, struktur sosial dan ekonomi mempunyai pengarah terhadap perilaku kesehatan masyarakat. Petugas kesehatan juga perlu mendalami tentang aspek-aspek sosial masyarakat. Oleh karena itu mereka pun harus menguasai sosiologi, terutama sosiologi kesehatan.
Ilmu Psikologi Sosial
Psikologi merupakan dasar dari ilmu perilaku. Untuk memahami perilaku individu, kelompok maupun masyarakat, maka orang harus mempelajari psikologi. Dalam memahami perilaku masyarakat, psikologi sosial sangat diperlukan. Oleh sebab itu semua petugas kesehatan harus menguasai psikologi, terutama psikologi sosial.