Keluarga sebagai sebuah tatanan atau pranata sosial, keluarga tentunya mempunyai berbagai fungsi keluarga dan peran keluarga yang harus dijalankan. Berikut ini berbagai peran dan fungsi keluarga antara lain ;
- Fungsi Reproduksi.
Yaitu bahwa keluarga merupakan pranata untuk melahirkan keturunan. Keluarga mempunyai kewajiban sebagai penerus dan membentuk generasi baru yaitu dengan memiliki anak.
- Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik.
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, perumahan, kesehatan, termasuk kebutuhan seksual bagi pasangan suami istri.
- Fungsi ekonomi.
Bahwa keluarga sebagai pengatur kehidupan ekonomi para anggotanya. Dalam hal ini misalnya ada keluarga yang suami bekerja mencari nafkah demi kelangsungan hidup anggotanya.
- Fungsi sosial placement.
Bahwa keluarga menentukan fungsi dan kedudukan anggota keluarga. Dalam keluargalah individu pertama mengenal norma, nilai dan aturan-aturan perilaku lainnya agar keharmonisan keluarga tetap terjaga dalam berinteraksi dengan lingkungan di dalam atau di luar keluarga.
- Fungsi pendidikan.
Hal ini berkaitan dengan keluarga sebagai wadah sosialisasi para anggota keluarga dan juga fungsi sebagai media pendidikan informal.
- Fungsi afektif atau agama.
Yaitu keluarga sebagai sarana untuk mempertahankan kestabilan kepribadian dan pemenuhan kebutuhan psikologi setiap anggota keluarga.
Peran anggota keluarga :
- Peranan ayah dalam keluarga
- Sebagai teman setia, tempat minta bantuan bagi ibu/istri dan anak-anaknya.
- Sebagai pencari nafkah.
- Sebagai pembangun potensi anak, sebagai teman terkasih, sebagai guru yang baik.
- Sebagai role model kepribadian dan kasih sayang, perilaku dan moralitas.
- Sebagai pemberi pengaruh yang mantap kepada anak dalam tahap kedewasaan.
- Sebagai model dan pemantau perilaku sosial.
- Sebagai konselor dan teman bagi anak manja.
- Peranan ibu dalam keluarga
- Pada umumnya : bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan keluarga serta pendidikan pada anak-anaknya.
- Peranan ibu dapat didasarkan atas : norma, kebudayaan, golongan sosial, suku bangsa, jenis sosialisasi yang diterima keluarga.
- Ibu merupakan model yang penuh dengan pertentangan batin (role conflict) yaitu :
- Keinginan menjadi ibu yang ideal serta perasaan dan tidak mampu dalam penampilan.
- Kebutuhan ketergantungan kepada orang lain dengan tanggung jawab yang/dan mandiri.
- Rasa cinta kasih kepada anak dengan cepat dari tanggung jawab yang lebih besar pada anak.
- Perasaan untuk anak, dan perasaan untuk suami.
- Aktualisasi diri dengan tuntutan keibuan.
Peranan ibu ini dipertajam dengan banyak faktor sehingga banyak variasi yang luas dalam manifestasi perilaku karena ibu sehingga tulang punggung kehidupan keluarga.
- Peranan anak dalam keluarga
Sebagai anak didik mencari pengalaman mengembangkan peran sosial dengan teknik secara terus menerus dalam mencari makna sesuatu bagi dirinya.