Parasit cacing necator americanus dan ancilostoma duodenale merupakan parasit cacing yang diberi nama "cacing tambang" karena pada zaman dahulu necator americanus dan ancilostoma duodenale ditemukan di Eropa pada pekerja bidang pertambangan, yang belum mempunyai fasilitas kebersihan atau sanitasi yang memadai.
Tempat Hidup dan nama penyakit
Tempat hidup dari cacing tambang necator americanus dan ancilostoma duodenale adalah manusia. Kedua jenis cacing tambang ini pada manusia dapat menyebabkan penyakit cacing yang disebut yang nekatoriasis dan ankilostomiasis.
Distribusi geografik cacing tambang
Penyebaran kedua jenis cacing ini baik cacing necator americanus dan ancilostoma duodenale terdapat di seluruh daerah khatulistiwa dan di tempat lain dengan keadaan yang sesuai, misalnya di daerah pertambangan. Frekuensi di Indonesia tinggi.
Morfologi dan daur hidup
Cacing tambang dewasa hidup di rongga usus halus, dengan mulut yang besar melekat pada mukosa dinding usus. Pada Cacing betina Necator americanus tiap hari mengeluarkan telur kira-kira 9000 butir, sedangkan Ankilostoma duodenale kira-kira 10.000 butir. Cacing betina berukuran panjang kurang lebih 1 cm, sedangkan cacing jantan kurang lebih 0,8 cm. Pada bentuk badan, necator americanus biasanya menyerupai huruf S, sedangkan Ankilostoma duodenale menyerupai huruf C. Perbedaan pada rongga mulut kedua jenis cacing ini besar. Necator americanus mempunyai benda kitin, sedangkan pada Ankilostoma duodenale ada dua pasang gigi. Pada Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks[aAlat yang digunakan cacing jantan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin].
Telur dikeluarkan dengan tinja dan setelah menetas dalam waktu 1-1,5 hari, akan berubah dan keluarlah larva rabditiform. Dalam waktu kira-kira 3 hari larva rabditiform tumbuh menjadi larva filariform, yang dapat menembus kulit dan dapat hidup selama 8 minggu di tanah. !
Telur cacing tambang yang besamya kurang lebih 60 x 40 mikron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. Di dalamnya terdapat beberapa sel. Pada Larva rabditiform mempunyai panjang kurang lebih 250 mikron, sedangkan pada larva filariform mempunyai panjang kurang lebih 100 mikron.
Daur hidup cacing necator americanus dan ankilostoma duodenale
Telur--->larva rabditiform---->larva filariform---> menembus kulit---->kapiler darah---jantung kanan---> paru----> bronkus ----> trakea--->laring--->usus halus.
Terjadinya infeksi pada manusia apabila larva filariform menembus kulit. Infeksi Ancilostoma duodenale juga mungkin dapat terjadi apabila larva filariform tertelan oleh manusia.
Patologi penyakit dan gejala klinis
Infeksi karena cacing tambang menyebabkan penyakit necatoriasis dan ankilostomiasis yang diakibatkan oleh kedua jenis cacing tersebut. Gejala dan tanda penyakit dibagi ke dalam beberapa stadium berdasarkan perkembangan atau siklus hidup dari kedua cacing tersebut yaitu sebagai berikut :
Stadium larva : bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang disebut "ground itch". Perubahan pada organ paru biasanya hanya ringan.
Stadium dewasa : gejala penyakit akan tergantung pada : spesies cacing, jumlah cacing dan keadaan gizi dari seseorang misalnya keadaan kadar Fe dan protein, dll
Tiap 1 parasit cacing Necator americanus menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,005 - 0, 1 cc darah sehari, sedangkan jika penyebabnya adalah cacing Ancilostoma duodenale, 0,08 - 0,34 cc darah. Akibat dari parasit ini, biasanya terjadi anemia hipocrom mikrositer. Di samping itu juga terdapat eosinofilia [keadaan meningkatnya sel darah putih jenis eosinofil]- Bukti adanya toksin yang menyebabkan anemia belum ada. Biasanya tidak menyebabkan kematian, tetapi daya tahan tubuh berkurang dan prestasi kerja menurun.
Menurut Noer hajati, sejumlah penderita penyakit cacing tambang yarig dirawat di Yogyakarta mempunyai kadar hemoglobin yang semakin rendah bilamana penyakit cacing tersebut semakin berat. Golongan ringan, sedang, be rat dan sangat berat mempunyai kadar Hb rata-rata berturut-turut 11,3 g%, 8,8g%, 4,8 g% dan 2,6 g%.
Diagnosis penyakit cacing tambang
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja atau feses segar. Dalam tinja yang lama mungkin ditemukan larva. Untuk membedakan spesies larva Necator americanus dan Ancilostoma duodenale dapat dilakukan biakan tinja misalnya dengan cara Harada-Mori.
Pengobatan cacing tambang
Untuk mengobati necatorriasis dan ancilostomiasis karena cacing necator americanus dan ancilostoma duodenale biasanya dokter akan memberikan resep berupa obat cacing spesifik untuk jenis cacing tambang seperti pirantel pamoat (Combantrin, Pyrantin, Pirantel dll.) dan mebendazol (Vermox, Vermona, Vercid dll.)
Pencegahan penyakit cacing tambang
- Bai para pekerja perkebunan dan pertambangan adalah yang paling beresiko terkena infeksi cacing necator americanus dan ancilostoma duodenale. Oleh sebab itu setelah bekerja dan sebelum makan untuk menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan,mandi dan menggunakan antiseptik.
- Jangan buang air besar di sembarang tempat. Misalnya di kebun, halaman. Buang air besarlah pada tempatnya
- Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaik.
- Hindari kontak langsung dengan tinja atau kotoran hewan yang digunakan untuk pupuk.
- Selalu memakai sandal atau sepatu. - '