Pengertian atau defisini parasitologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai jasad-jasad yang hidup untuk sementara atau tetap yang berada di dalam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud dan tujuan untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad itu.
Definisi atau pengertian parasitologi berdasarkan arti katanya berasal dari dua kata yaitu parasitos yang artinya jasad yang mengambil makanan dan logos yang artinya ilmu.
Apa saja jenis-jenis atau penggolongan parasit dalam ilmu kedokteran kesehatan?
Pembagian parasit menurut ilmu kedokteran adalah sebagai berikut:
Jenis pertama adalah Zooparasit adalah parasit yang berupa hewan yang kemudian dibedakan atau dibagi dalam :
- Protozoa adalah parasit yang berupa hewan yang bersel satu seperti amoeba
- Metazoa adalah parasit berupa hewan yang bersel banyak yang dibagi lagi dalam helmintes atau cacing dan artropoda atau serangga.
Jenis parasit kedua adalah Fitoparasit yaitu parasit yang berupa tumbuh-tumbuhan yang kemudian dikelompokkan dan terdiri dari :
- Bakteri
- Fungi atau Fungus atau jamur
Jenis parasit yang ketiga adalah Spirochaeta dan Virus
Sebenarnya parasit tidak bermaksud membunuh hospesnya [yang menjadi tempat jasad renik hidup dan berkembang] tanpa membahayakan dirinya sendiri, yang berlainan sekali dengan pemangsa (predator) yang membunuh terlebih dahulu sebelum makan mangsanya. Spesies yang dihinggapi parasit disebut hospes, yang mungkin menderita berbagai kelainan fungsi dari organ sehingga dapat menimbulkan kelainan.
Ilmu Parasitologi dalam bidang kedokteran dan kesehatan adalah ilmu yang mempelajari parasit yang menghinggapi manusia dan dapat menyebabkan penyakit dan kematian pada manusia.
Berdasarkan sifat-sifat dari parasit, parasit dapat dibagi dalam berbagai golonganyaitu sebagai berikut :
- Menurut tempat hidupnya, parasit dapat dibagi dalam ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidup pada permukaan hospes (infestasi), seperti tuma, sedangkan endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam organ tubuh hospes, seperti cacing gelang di rongga usus muda manusia.
- Menurut keperluan akan hospes, maka parasit dibagi dalam parasit obligat dan parasit fakultatif. Parasit obligat adalah parasit yang tidak dapat hidup tanpa hospes, seperti cacing perut, dan parasit ini akan mati jika dikeluarkan dari hospcs. Parasit fakultatif adalah parasit yang meskipun memerlukan hospes untuk sebagian makanannya, namun parasit ini mampu hidup tanpa hospes misalnya nyamuk yang scbenamya dapat hidup dengan cairan tumbuh-tumbuhan dan air gula.
- Menurut jumlah spesies hospes yang dapat dihinggapi, parasit dibagi menjadi parasit monoksen dan parasit poliksen. Parasit monoksen adalah parasit yang hanya menghinggapi satu spesies hospes, misalnya cacing Ascaris lumbricoides ysng hanya dapat hidup pada manusia. Sedangkan parasit poliksen dapat menghinggapi berbagai spesies hospes, misalnya cacing Trichinella spiralis yang menghinggapi babi, tikus, manusia dan lain-lain.
- Menurut lamanya menetap pada hospes, parasit dibagi menjadi parasit permanen dan parasit temporer. Contohnya Cacing Ascaris lumbricoides merupakan parasit permanen, karena ia menetap dalam usus manusia selama hidupnya, sedangkan nyamuk dan sengkenit merupakan parasit temporer, karena hanya sewaktu-waktu menghinggapi hospes untuk mendapat makanan (darah).
Untuk memudahkan pemahaman dalam bidang parasitologi kedokteran,
berikut ini adalah beberapa istilah dan definisi yang berhubungan dengan parasitologi
antara lain sebagai berikut :
- Parasitisme adalah mencakup setiap hubungan timbal balik suatu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya.
- Simbiosis adalah istilah yang menunjukkan hubungan permanen antara dua jenis jasad yang tidak dapat hidup terpisah.
- Mutualisme adalah istilah yang menunjukkan hubungan dua jenis jasad yang menguntungkan bagi keduanya.
- Komensalisme adalah hubngan suatu jenis jasad dimana mendapat keuntungan tetapi yang lain tidak dirugikan.
- Parasitisme adalah suatu hubungan antara jasad yang menunjukkan
bahwa satu jenis jasad mendapat makanan dan lindungan dari jenis-jasad
lain yang dirugikannya dan mungkin dibunuhnya.
Dalam daur hidup parasit ditemukan berbagai macam stadium. Pada helmintes dikenal stadium dewasa, telur dan larva, sedang pada protozoa dikenal stadium trofozoit (vegetatif) dan kista. Berbagai stadium ini pada spesies-spesies tertentu dapat mempunyai istilah tersendiri.
Jasad tempat hidup parasit disebut hospes.
Hospes definitif menunjukkan hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak secara seksual, sedangkan hospes perantara adalah hospes tempat parasit tumbuh mrnjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada manusia (hospes).
Hospes reservoar menunjukkan hewan yang mengandung parasit yang merupakan sumber infeksi manusia.
Hospes paratenik adalah hewan yang dapat mengandung stadium infekstif parasit tanpa menjadi dewasa dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif.
Vektor adalah merupakan suatu jasad [biasanya serangga] yang dapat menularkan parasit pada manusia dan binatang, misalnya nyamuk Anopheles adalah vektor parasit malaria, nyamuk Culex adalah vektor filariasis.
Zoonosis adalah suatu penyakit binatang yang dapat ditularkan pada manusia, misalnya penyakit balantidiosis merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh Balantidium coli yaitu suatu parasit babi yang kadang-kadang menghinggapi manusia.
Cara menulis nama sebuah parasit adalah mengikuti kode dari "International Code of Zoological Nomenclature" dimana setiap parasit digolongkan ke dalam filum, kelas, ordo, famili, genus dan spesises. Untuk penulisan spesies ditentukan dua naina, misalnya Ascaris lumbncoides.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh parasit yang merupakan penyakit atau masalah kesehatan masyarakat antara lain adalah :
- Malaria,
- Filariasis [kaki gajah],
- Penyakit yang disebabkan oleh "soil transmitted helminths" di antaranya askariasis: ankilostomiasis dan trikuriasis,
- Amebiasis
- Mikosis superfisiaiis.