Pengertian tuna daksa atau lumpuh. Anak tunadaksa adalah anak yang menderita cacat jasmani yang terlihat pada kelainan bentuk tulang atau otot, kelainan fungsi otot, sendi tulang, maupun syaraf.
Penyebab kelainan Tuna Daksa
Penyebab dari kelainan ini adalah cacat yang diperoleh sejak lahir, ketika dalam kandungan, mungkin ibu terserang penyakit yang mengganggu pertumbuhan embrio. Mungkin juga karena ibu menggunakan obat yang dosisnya berlebihan, pada saat dilahirkan terjepit, pertolongan persalinan dengan tang atau kelahiran prematur. Setelah lahir menderita peradangan otak dan lain-lain, maka anak menderita cacat Cerebral Palcy. Cacat tubuh karena infeksi, karena virus polio mielitis, kecelakaan, TBC tulang.
Pencegahan agar tidak timbul tunadaksa
Untuk mencegah terjadinya kelainan ini perlu dilakukan pemeriksaan sebelum perkawinan, perkawinan yang tidak terlalu tua atau terlalu muda, hindarkan ibu yang hamil dari tekanan darah tinggi, jangan minum obat sembarangan, jangan minum obat kontrasepsi kalau sudah jelas positif terjadi kehamilan, selalu hati-hati waktu hamil muda. Pemeriksaan bayi secara rutin untuk obat-obatan kekebalan.
Sikap orangtua yang sabar dapat membawa putranya yang cacat ke dalam kehidupan yang normal. Tidak memanjakan atau melinungi secara berlebihan. Biarkan anak berbuat sesuai dengan kemampuannya (tidak terlalu ditolong). Perlakukan yang wajar, dak diasingkan, jangan dikurung didalam rumah, diajak berdialog dan bercakap-cakap. Perkenalkan pada semua tamu yang datang. Jika kita mengetahui tetangga atau saudara kita putranya, cacat, hendaknya disarankan agar seawal mungkin diperiksakan kepada dokter ortopedi, dokter syaraf, dokter jiwa atau psikiater, dokter spesialis di sekolah luar biasa (SLB).
Mendidik anak tuna daksa/cacat tubuh di rumah sendiri
Pada proses ini yang diutamakan pendidikan agama. Berikan latihan-latihan yang sesuai dengan terapi fisik, terapi kerja, terapi bicara yang diberikan oleh lembaga tempat latihan. Berikan tugas yang menuntut tanggung jawab dan latihan disiplin seperti anak yang lain.
Permainan yang dapat diikuti anak cacat tubuh.
Untuk memenuhi kebutuhan bermain, permainan yang digunakan adalah yang sesuai dengan kemampuan dan kecacatannya. Bagi anak yang cacat tubuh dengan kecerdasannya yang normal, semua permainan dapat diikuti asal tidak memerlukan ketangkasan anggota tubuh. Bagi anak cacat tubuh dengan kemunduran mental, hendaknya disesuaikan dengan permainan yang sederhana dan disesuaikan.
Partisipasi yang dapat diberikan kepada anak cacat.
Partisipasi voluntir dalam kegiatan kepramukaan, olahraga, darmawisata, kesenian atau keterampilan, dan sosialisasi. Memberikan bea siswa.