Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang bermacam-macam penyakit Cacingan yang terjadi pada anak yang dapat mengganggu kesehatan anak yaitu antara lain penykit cacingan berikut ini :
- Cacing gelang (Askarisiasis),
- Cacing pita (Teniasis); Tenia saginata, cacing pita pada sapi, Tenia solium pada babi.
- Cacing kremi (Enterobius).
Bentuk Cacing Askaris/ascaris (cacing gelang).
Bentuknya memanjang, bulat, licin dengan ujung runcing. Panjang cacing dewasa ± 20 cm, terdapat dimana-mana.
Nama lengkap Ascaris lumbricoides.
Cara infeksi cacing askaris
Telur cacing menempel dimakanan yang dimakan oleh anak, dalam duodenum telur menetas menjadi larva, larva menembus dinding duodenum masuk dalam pembuluh kapiler darah bergerak ke jantung, alveolus paru, bronkus, faring dan kemudian tertelan kembali masuk ke alat pencernaan kemudian menetap diusus halus, tempat cacing menjadi dewasa. Hidup askaris dalam usus berenang dalam makanan.
Gejala-gejala cacingan askaris
Bila cacingnya sedikit biasanya berenang dengan tenang. Kadang-kadang sangat lemah dan keluar bersama tinja. Kadang- kadang gerakannya terlalu kuat sehingga keluar lewat mulut atau hidung menyertai mencret dan muntah. Kadang-kadang masuk kepangkal tenggorok, atau menyumbat saluran empedu. Sekali-kali masuk ke hati dan membantu bakteri menyebabkan infeksi. Kalau Askaris terlalu banyak akan bergumpal yang dapat diraba lewat dinding perut, keadaan ini disebut beban berat cacing dimana ca-cing akan makan terlalu banyak zat makanan sehingga anak mende-rita kurang gizi. Karena perut anak mengandung banyak cacing dan kurang gizi maka perut anak akan membesar.
Pencegahan Timbulnya Cacingan askaris
- Buang air besar pada tempat yang layak (WC), bila bayi/anak yang belum bisa buang air besar di WC usahakan di pispot.
- Usahakan anak cuci tangan sebelum makan.
Pengobatan Cacing Askaris
- Piperazin sitrat 150 mg/Kg BB/hari, dosis tunggal 3 gr/hari maksimum.
- Combantrin dosis 10 mg/Kg BB/hari dosis tunggal.
- Ferman dari batang pepaya menghancurkan cacing preparat Fellardom.
- Dan lain-lain.
Bentuk Cacing Pita
Jenisnya: cacing pita dalam tubuh sapi Tania saginata, cacing pita dalam tubuh babi Tania solium, H. nana jenis cacing pita yang berukuran kecil. Dari ke tiga cacing tadi dapat hidup dalam usus anak. Bentuknya pipih, terbentuk dari banyak ruas (segmen) yang saling berhubungan satu sama lain. Kepalanya kecil menempel pa¬da dinding usus. Ruas muda tumbuh dibelakang kepalanya. Ruas dewasa bagian ekornya berbentuk kantong berisi telur yang kemu-dian pecah dan tersebar dalam tinja anak. Ruas-ruas tenia bentuk-nya pipih dan putih, H. nana bentuknya seperti plester tipis putih.
Cara Penyebaran
cacing pita
Telur tenia keluar lewat tinja ke tanah. Beberapa dari padanya dimakan sapi atau babi. Telur menetas menjadi tempayak yang tinggal di otot (daging) binatang itu. Binatang tadi disembelih dan dimasak di mana cacingnya belum sampai mati, kemudian dimakan oleh anak dan cacing pita yang masih hidup menular pada anak. Jenis H.nana yang hidup dalam tubuh tikus bisa menular dengan cara anak masukan jarinya ke dalam mulutnya.
Gejala-gejala/Tanda-tanda cacingan cacing pita
Kalau anak hanya mempunyai 2 tenia biasanya tanpa gejala. Perut sakit, berat badan turun. Bila anak mempunyai banyak
H. nana beban beratnya mencret berdarah.
Pengobatan pada cacing pita
dengan pemberian obat cacaing Niklosamid
Pencegahan
cacing pita
- Beli daging sapi/babi yang bebas dari cacing tambang.
- Bila masak daging babi/sapi harus masak benar.
- Jaga kebersihan lingkungan sehingga terhindar dari banyak tikus.
Bentuk Cacing Kremi
Cacing kremi seperti potongan-potongan benang putih/parutan kelapa. Hanya hidup dalam badan orang. Pada malam hari cacing betina keluar dari dubur dan bertelur didaerah dubur. Kadang- kadang masuk kedalam alat kelamin anak perempuan dan bertelur disana.
Gejala-gejala penyakit cacing kremi
Anak menggaruk-garuk duburnya karena gatal akibat telur cacing. Anak mungkin menghisap jari-jarinya maka telur cacing menulari dirinya sendiri. Telur cacing kremi juga terdapat dalam debu dan baju anak. Cacing kremi sukar diobati, dan jumlah akan berkurang setelah anak menjadi lebih besar.
Cara menemukan cacing kremi:
Tidurkan anak dipangkuan ibu buka celananya, bila ada akan terlihat cacing pada dubur, kemudian dibersihkan. Untuk menang-kap telurnya tempelkan plester/selotip, pada dubur, dan tempelkan pada kaca sediaan, kemudian lihat di bawah mikroskop.
Pengobatan
- Piperazin nitrat 65 mg/Kg BB/hari dengan dosis maksimum 2 mg/hari, obat tunggal diberikan selama 6 hari.
- Combantrin dengan dosis 10 mg/Kg BB, dosis tunggal.
- Bila sangat gatal malam hari Prometazin sebelum tidur.
Pencegahan
- Potong kuku anak bila panjang.
- Cuci tangan anak dan dubur setelah buang air besar dan jaga celananya tetap kering
Bentuk Cacing Tambang/Ankilostomiasis
Nama lengkap Ancylostoma duodenale
Diagnosa cacing tambang
Gunakan mikroskop untuk melihat telur/tempayak dalam tinja. Hitunglah telur cacing dalam apusan, dengan meletakan 2 mg tinja pada kaca sediaan, bila telur cacing kurang dari 20 disebut beban ringan, telur cacing antara 20 dan 40 beban sedang, dan bila lebih dari 40 disebut beban berat.
Bentuk cacing tambang
Cacing tambang kecil hampir sama dengan cacing kremi hanya cacing kremi mudah rapuh. Badannya bulat, ujung-ujungnya runcing.
Siklus hidup cacing tambang
Telur cacing ditemukan pada feces yang terinfeksi oleh cacing tersebut, dalam tanah yang lembab dan teduh telur menetas selama 1-2 hari, pada yang kurang baik menetas setelah 3 minggu. Larva menembus kulit dan masuk ke saluran getah bening dan pembuluh darah, masuk keparu-paru setelah hari ketiga. Dalam paru keluar dari pembuluh darah masuk ke alveoli, bronkus. trakea, bersama air ludah tertelan ke dalam usus.
Gejala-gejala cacingan ankilostomiasis
Anemia difisiensi besi, anak lemah,lesu, dan pusing, nafsu makan kurang.
Pengobatan dan perawatan cacing tambang:
- Memperbaiki keadaan umum, memberikan makanan yang cukup protein dan makanan yang baik.
- Memberikan obat cacing: Alkopar, Tetrakloretilen.
- Mengatasi anaemia: berikan preparat besi.
- Bila berat sekali biasanya diberi transfusi.
Pencegahan:
- Bila anak baru bisa duduk, dudukan di tikar yang bersih, jangan didudukan di tanah langsung.
- Biasakan anak buang air besar di WC.
- Jaga kebersihan lingkungan.