Meningitis adalah infeksi atau peradangan selaput otak (Aracnoidea dan
Piamater). Macam dan jenis Meningitis ada 2 macam yaitu Meningitis Purulenta dan Meningitis Virus.
Penyebab dari meningitis
Mikroorganisme yang dapat menimbulkan peradangan atau infeksi selaput otak meliputi bermacam-macam coccus, Hemophilus influenzea, E. coli, atau Salmonella.
Penyebab meningitis yang paling sering ditemukan oleh Pneumococcus dan Hemophilus influenzea.
Patologi meningitis
Meningitis atau radang selaput otak merupakan sebagai akibat komplikasi dari penyakit lain, kuman masuk melalui peredaran darah sampai ke selaput otak sehingga menimbulkan infeksi.
Gejala/tanda meningitis
Gejala infeksi akuf. anak menjadi Iesu, mudah terangsang, badannya panas, muntah, anoreksia, pada anak yang lebih besar mengeluh sakit kepala; gejala tekanan intrakranial: anak muntah-muntah, nyeri kepala, merintih pada neonatus, kesadaran bayi/anak menurun, dari apatis sampai koma, kejang-kejang, ubun-ubun besar menonjol; gejala rangsangan meningeal. kaku kuduk, pada anak yang sudah dapat mengeluh sering merasa sakit leher dan punggung.
Untuk mendapatkan kepastian ada beberapa langkah guna memastikan bahwa anak betul-betul menderita penyakit meningitis.
Cara Memeriksa Bayi, seperti untuk memastikan bahwa anak terkena infeksi meningitis; tidurkan anak dengan posisi terlentang, angkat kepala bayi dengan telapak tangan ke depan, dagu bayi yang menderita meningitis tidak dapat menyentuh dadanya, anak dapat tegak bila dalam posisi duduk. Masih dalam posisi tidur terlentang, dekatkan kepala ke lutut. Pada anak dengan radang selaput otak atau meningitis kepala anak tidak bisa diletakan diantara lututnya. Kemudian lihat ubun-ubunnya kalau meningitis cembung padahal pada bayi ubun-ubunnya belum tutup. Bila sudah jelas meningitis siapkan untuk lumbal punksi, baik disiapkan anaknya, alatnya, maupun tempatnya. Tujuan punksi lumbal untuk mendapatkan cairan lumbal yang dalam keadaan ini berwarna opalesen sampai keruh (berkabut) Nonne dan Pandy positif kuat.
Pengobatan/Perawatan meningitis
- Pemberian cairan Darrow Glukosa secara intravena dengan
kekuatan tetesan:
- 50 cc/jam/diatas 20 Kg BB.
- 25 cc/jam/5-20 Kg BB
- 10 cc/jam/kurang dari 5 Kg BB.
- Ampisilin/IV, 400 mg/Kg BB/hari
- Khloramfenikol, 100 mg/Kg BB/hari
- Bila terjadi koma tidurkan selang seling; terlentang miring kiri/kanan, makanan personde.
- Untuk mengatasi kejangnya
- Tidurkan bayi/anak terlentang dengan kepala miring kesalah satu sisi (telungkup), tujuannya untuk mencegah aspirasi bila ia muntah;
- Lingkungan anak dilapangkan, pakaian dilonggarkan;
- Letakkan sulip lidah yang salah satu ujungnya telah dibungkus kasa diantara gigi atas dan bawah serta menekan lidah sehingga lidah tidak jatuh kebelakang yang dapat menyumbat jalan pemapasan;
- Bila sesak napas dan kebiruan, bebaskan jalan napas dengan menghisap lendirnya, dan bila perlu berikan O2;
- Jangan mencegah gerakkan anak yang sedang kejang-kejang, tetapi cegahlah gerakkan yang menyakitkan dirinya;
- Berikan obat penenang dengan suntikan intravena (IV) atau intra muskuler (IM): Diazepam 0,5 mg/Kg BB/IV, bila masih kejang setelah 15 menit berikan lagi dalam dosis yang sama, 15 menit kemudian masih juga kejang berikan lagi yang ke 3 x/IM. Setelah kejangnya hilang berikan fenobarbital untuk anak kurang dari 1 tahun 50 mg, untuk anak di atas 1 tahun 75 mg, untuk neonatus 30 mg.
- Bila suhu badannya naik/panas, jangan buang waktu untuk mengukur suhunya, kompres dengan air dingin, lepaskan baju yang tepal, selimut yang tebal ganti dengan yang tipis.